Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengomentari aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Sumbar selama dua hari berturut-turut.
Demonstrasi yang berlangsung pada tanggal 17-18 September 2019 itu meminta Gubernur Sumbar turun tangan dan mendesak Pemprov Riau untuk membereskan kasus kebakaran hutan dan lahan yang asapnya ikut menyelimuti langit Sumbar.
Menurut politisi PKS itu, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa kepada dirinya selaku Gubernur adalah hal biasa.
"Mahasiswa boleh saja melakukan demonstrasi. Itu hak warga negara. Asalkan (demo), sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Irwan saat menghadiri seminar di Universitas Andalas (Unand), Jumat (20/9/2019).
"Demo kan aspiras. Sah-sah saja. Tidak ada masalah, apalagi untuk menuntut kebaikan agar asap ditanggulangi, bagus itu," sambungnya.
Ia juga mengomentari soal tuntutan mahasiswa yang mendesak Pemprov Sumbar untuk bertindak. Menurut Irwan, Pemprov tidak bisa berbuat banyak. Sebab, kabut asap bukan terjadi di daerah Sumbar. Asap merupakan kiriman dari daerah Riau, Sumatra Selatan, dan Jambi.
"Ya mau bagaimana, kita kan tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau sumbernya dari Sumbar baru bisa kita mengatasi," katanya.
Selain itu mahasiswa juga menuntut agar pemerintah provinsi menyediakan fasilitas kesehatan gratis bagi masyarakat yang terkena dampak asap.
"Itu baguslah, setuju juga saya. Tidak ada masalah dengan itu," katanya.
Sebelumnya, usai berunjuk rasa pada Rabu(18/9/2019), mahasiswa mengklaim akan kembali melakukan demonstrasi Senin (20/9/2019) ke Kantor Gubernur Sumbar. Aksi demo lanjutan ini lantaran mereka geram tidak bisa berjumpa dengan Gubernur. (Rahmadi/RC)