19 Tempat Memantau dan Jadwal Gerhana Matahari Cincin di Sumbar Hari Ini

Gerhana matahari di Sumbar

Ilustrasi - gerhana matahari cincin. (Foto: Kaly/pixabay.com)

Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi gerhana matahari cincin pada Kamis (26/12/2019) hari ini. Meski Sumatra Barat tidak dilalui persis, namun gerhana tersebut masih bisa dipantau hampir di semua wilayah provinsi ini dengan sedikit perbedaan waktu.

BMKG dalam dalam siaran persnya pada Rabu (11/12/2019) menyebut, jalur cincin gerhana ini akan melewati 25 kota dan kabupaten di tujuh provinsi di Indonesia.

Tujuh provinsi tersebut yakni, Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Adapun di daerah lainnya di Indonesia, fenomena ini akan teramati berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo tertentu. (Lihat: Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin di Sumatra, Termasuk di Sumbar)

Di Sumatra Barat, gerhana matahari ini akan teramati sebagian. “Magnitudo gerhana terentang antara 0,952 di Lubuk Sikaping hingga 0,888 di Tua Pejat,” sebut rilis tersebut.

Secara umum, menurut BMKG, gerhana di Sumbar dimulai pada pukul 10.19 WIB. Puncak gerhana terjadi pada pukul 12.11 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.08 WIB. “Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Barat rata-rata adalah 3 jam 49 menit,” sebut rilis itu.

Berikut jadwalnya:
  1. Padang (10.19.01-14.08.15 WIB) puncak: 12.11.38 WIB
  2. Tuapejat (10.18.07-14.05.36 WIB) puncak: 12.09.20 WIB
  3. Simpang Ampek (10.16.47-14.06.31 WIB) puncak: 12.09.05 WIB
  4. Lubuk Basung (10.17.37-14.07.09 WIB) puncak: 12.10.02 WIB
  5. Pariaman (10.18.10-14.07.30 WIB) puncak: 12.10.36 WIB
  6. Lubuk Sikaping (10.17.37-14.07.35 WIB) puncak: 12.10.19 WIB
  7. Parit Malintang (10.18.35-14.08.01 WIB) puncak: 12.11.13 WIB
  8. Bukittinggi (10.18.28-14.08.13 WIB) puncak: 12.11.16 WIB
  9. Padang Panjang (10.18.40-14.08.17 WIB) puncak: 12.11.26 WIB
  10. Painan (10.19.55-14.08.47 WIB) puncak: 12.12.33 WIB
  11. Batusangkar (10.19.16-14.09.00 WIB) puncak: 12.12.18 WIB
  12. Payakumbuh (10.19.04-14.08.57 WIB) puncak: 12.12.09 WIB
  13. Solok (10.19.37-14.09.04 WIB) puncak: 12.12.34 WIB
  14. Sarilamak (10.19.07-14.09.07 WIB) puncak: 12.12.17 WIB
  15. Sawahlunto (10.19.49-14.09.26 WIB) puncak: 12.12.55 WIB
  16. Arosuka (10.19.40-14.08.57 WIB) puncak: 12.12.31 WIB
  17. Muaro Sijunjung (10.20.15-14.09.57 WIB) puncak: 12.13.33 WIB
  18. Padang Aro (10.21.49-14.10.45 WIB) puncak: 12.15.04 WIB
  19. Sungai Dareh (10.21.57-14.11.35 WIB) puncak: 12.15.43 WIB

Gerhana matahari cincin, menurut BMKG, terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris. Pada saat itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dari pada piringan matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Gerhana dimulai saat kontak pertama terjadi, yaitu ketika bulan mulai menutupi matahari. Seiring berjalannya waktu, piring matahari yang terkena gerhana akan semakin besar. Hingga akhirnya seluruh bulan mulai menutupi piringan matahari.

Setelah itu, menurut rilis BMKG, piringan matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya bulan tak lagi menutupi piringan matahari. Lama waktu sejak bulan terlihat bersentuhan dengan matahari dan meninggalkannya, disebut sebagai durasi gerhana. Lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis, mengimbau masyarakat agar tidak melihat gerhana matahari cincin secara langsung. Termasuk di wilayah Sumbar walaupun hanya gerhana matahari cincin sebagian(*/SS)

Baca Juga

Sebagian wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan deng an intensitas sedang hingga lebat pada dua hari ke depan, Kamis
Besok dan Lusa Sebagian Wilayah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
BMKG merilis prakiraan cuaca siaga potensi hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah kabupaten dan kota
Sejumlah Daerah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Besok, Mana Saja?
Prakiraan BMKG Maritim Teluk Bayur soal gelombang tinggi di perairan Sumbar
Gelombang Tinggi Potensial Melanda Perairan Sumbar, Nelayan Diminta Waspada
BMKG mencatat selama periode 10-16 Januari 2025 terdapat 12 kali gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
Gempa 4,9 SR di Pariaman, BMKG Ingatkan Waspadai Gempa Susulan
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) tiga hari ke depan.
Sumbar Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
BMKG merilis prakiraan cuaca siaga potensi hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah kabupaten dan kota
Besok dan Lusa Sejumlah Daerah di Sumbar Berpotensi Hujan serta Angin Kencang