16 Agustus dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat

16 Agustus dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat

Ilustrasi Catatan Sejarah Sumatra Barat (Ilustrasi: Syafii/Langgam.id)

DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 16 Agustus dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:

16 Agustus 1781
Inggris Menyerang Padang
.
Padang - Armada Inggris yang bertolak dari Bengkulu mendarat di Pantai Air Manis, Padang. Dalam serangan tersebut, Inggris menghancurkan loji dan benteng milik VOC Belanda di Pulau Cingkuak dan Padang. Serangan itu merupakan awal dari serangan yang membuat VOC menyerah tanpa syarat, sehingga Inggris kemudian menjadi penguasa baru di Padang. Inggris baru mengembalikan Padang kepada Belanda pada 1819, setelah menyepakatinya dalam perjanjian pada 1814.
.
Sumber:
- Mohammad Dahlan Mansoer dalam "Sedjarah Minangkabau" (1970) hlm 107
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam "Sejarah Sumatra Barat" (1978) hlm 54

16 Agustus 1837
Benteng Bonjol Jatuh ke Tangan Belanda
.
Bonjol - Benteng pertahanan terakhir Padri di Bonjol jatuh ke tangan tentara Belanda. Pasukan Belanda di bawah Jenderal Cochius dengan mudah masuk Bonjol dari arah timur, tanpa perlawanan berarti karena Tuanku Imam Bonjol dan pasukannya mundur. Bonjol dapat ditakhlukkan setelah sebelumnya pasukan Belanda menguasai Bukit Tajadi, yang selama menjadi kunci pertahanan Bonjol.
.
Sumber: Muhamad Radjab dalam "Perang Paderi di Sumatera Barat, 1803-1838" (1964) hlm 401

16 Agustus 1945
Jepang Membubarkan Pasukan Gyu Gun di Padang
.
Padang - Menyusul penyerahan diri kepada Sekutu, Jepang membubarkan Pasukan Gyu Gun di Padang. Pasukan suka rela beranggotakan orang Indonesia itu, dibentuk dan dilatih oleh Tentara Jepang. Pasukan dibubarkan tanpa upacara dan penjelasan apapun. Kepada mereka hanya dikatakan, bahwa perang telah berakhir. Jepang tidak menyebut telah menyerah atau kalah.
.
Sumber: M. Daud Silalahi dkk dalam "Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau, 1945-1950" (1991) hlm 79

16 Agustus 1984
Pembangunan Terbaik Repelita III, Sumbar Raih
Parasamya Purnakarya Nugraha
.
Jakarta - Dalam pidato di gedung DPR RI, Presiden Soeharto mengumumkan Sumatra Barat sebagai provinsi terbaik di Indonesia dalam pembangunan selama Repelita III (1979-1984). Karena itu, Sumbar memperoleh Anugerah Parasamya Purnakarya Nugraha. Sebelumnya, dalam Repelita I dan II, yang memperoleh penghargaan adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam pidato tersebut, Presiden Soeharto mengatakan, akan menyerahkan penghargaan itu di Padang pada 22 Agustus 1984.
.
Sumber: Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Depan Sidang DPR pada Tanggal 16 Agustus 1984 di Jakarta hlm 30, sebagaimana dirilis situs soeharto.co

Baca Juga

MSI Sumbar Dorong Penetapan Cagar Budaya Melalui Tahapan Akademik
MSI Sumbar Dorong Penetapan Cagar Budaya Melalui Tahapan Akademik
Robohnya Batu Bata Sejarah
Robohnya Batu Bata Sejarah
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
27 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
27 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
26 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
26 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat