15 Agustus dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat

15 Agustus dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat

Ilustrasi Catatan Sejarah Sumatra Barat (Ilustrasi: Syafii/Langgam.id)

DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 15 Agustus dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:

15 Agustus 1822
Pertempuran Sengit di Kapau
.
Kapau - Tentara Belanda menggempur pertahanan Padri di Kapau (Tilatang Kamang, Agam). Kampung yang berpagar aur dengan duri itu melawan dengan sengit. Korban berjatuhan di pihak Belanda. Tiga kali mencoba menyeberangi parit dengan korban yang makin banyak, tentara Belanda akhirnya mundur dengan korban jiwa 10 orang dan 77 luka.
.
Sumber: Muhamad Radjab  dalam "Perang Paderi di Sumatera Barat, 1803-1838" (1964) hlm 73

15 Agustus 1945
Jepang Mengobral Barang di Bukittingi
.
Bukittinggi - Menyusul penyerahan diri Jepang kepada Sekutu, pemancar radio Bukittinggi (Sumatra Hosokyoku) berhenti siaran. Tentara Jepang tak terlihat di sana. Di markasnya di Bukittingi, mereka terlihat gelisah, mengobral barang dan memulangkan pekerja dan tentara suka rela Gyu Gun.
.
Sumber: Djawatan Penerangan "Sumatera Tengah" (1954) hlm 83

15 Agustus 1946
Bagindo Aziz Chan Diangkat Jadi Wali Kota Padang
.
Bukittinggi - Residen Sumatra Barat Mr. Sutan Mohammad Rasjid mengangkat Bagindo Aziz Chan menjadi wali kota Padang. Ia menggantikan wali kota pertama Mr. Abubakar Djaar yang diangkat jadi Residen Sumatra Timur. Jabatan wali kota Padang penting sekaligus berbahaya, karena makin tak amannya kondisi Kota Padang sejak diduduki Sekutu yang diboncengi tentara Belanda.
.
Sumber: Djawatan Penerangan dalam "Sumatera Tengah" (1954) hlm 133-135

15 Agustus 1950
Kota Padang Ditetapkan Sebagai Kota Otonom
.
Bukittinggi - Gubernur Sumatra Tengah melalui ketetapan nomor 65/GP-50 mengesahlan Padang sebagai kota otonom dalam wilayah Provinsi Sumatra Tengah. Melalui ketetapan yang sama dibentuk DPRD Sementara berjumlah 22 orang. Sebelumnya, Padang baru dinyatakan masuk wilayah Keresidenan Sumatra Barat (bagian dari Sumatera Tengah) melalui Kepres RIS Nomor 111 tahun 1950 tanggal 9 Maret 1950. Setelah merdeka hingga 1950, Padang dikuasai Sekutu dan kemudian Belanda.
.
Sumber:
- Mardanas Safwan dkk dalam "Sejarah Kota Padang" (1987) hlm 4
- Kepres RIS Nomor 111 tahun 1950

Baca Juga

MSI Sumbar Dorong Penetapan Cagar Budaya Melalui Tahapan Akademik
MSI Sumbar Dorong Penetapan Cagar Budaya Melalui Tahapan Akademik
Robohnya Batu Bata Sejarah
Robohnya Batu Bata Sejarah
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
27 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
27 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
26 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
26 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat