Langgam.id - Sebanyak 130 orang yang merupakan pengungsi korban kerusuhan Wamena, Jayawijaya, Papua diberangkatkan lewat kapal laut hari ini, Selasa, (1/9/2019).
Informasi ini diberitahukan oleh Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua, Zulhendri Sikumbang. Pengungsi diberangkatkan dari pelabuhan Kota Jayapura dengan Kapal Laut Ciremai.
"Sekarang kapal sudah berangkat, bukan cuma orang Minang, bergabung dengan saudara dari suku lainnya. Mereka diberangkatkan gratis," katanya saat dihubungi di Padang, Selasa, (1/9/2019).
Menurutnya ada sekitar 400 orang Pengungsi lagi yang akan diberangkatkan. Sedangkan sebagian besar perantau dari Sumbar berasal dari kabupaten Pesisir Selatan.
"Total untuk sementara yang tersisa sentani kurang lebih 400 orang, mungkin bisa bertambah, tapi kita lihat saat mereka datang lagi," katanya.
Rencananya gelombang kedua akan diberangkatkan lagi dengan kapal pada tanggal 12 Oktober 2019. Para perantau juga belum diketahui apakah akan kembali ke Wamena atau tidak.
Para pengungsi juga meninggalkan sejumlah aset dan harta bendahara disana. Namun belum diketahui berapa jumlah aset yang ditinggalkan. Saat ini pihak IKM juga terus berkobar dengan pemerintah dan aparat keamanan.
"Mereka dari Wamena semua, Sekarang ini kita sudah sampaikan kepada mereka dan intinya mereka yang tidak punya akomodasi dan tempat tinggal di Wamena segera pulang ke kampung halaman," katanya.
Mereka yang pulang dengan kapal dijadwalkan akan berlayar selama 8 hari ke Tanjung Priok Jakarta. Sedangkan bagi yang asal Sumbar belum diketahui apakah akan melanjutkan perjalanan dengan kapal lagi ke Teluk Bayur atau lewat jalan darat.
"Kita belum tahu setelah dari Jakarta naik apa, Pemrov Sumbar saat ini juga sedang berusaha menghubungi dinas perhubungan untuk bisa mendapatkan bus, jadi belum dapat kita pastikan," katanya.
Sementara itu untuk bekal semua pengungsi selama perjalanan sudah ditanggung di atas kapal. Setiap pengungsi juga dibekali uang tunai Rp100 ribu per orang.
Untuk pengurusan di Jakarta, IKM Papua juga berkoordinasi dengan Pengurus IKM pusat di Jakarta. (Osh/Rdi)