Mendarat di Ranah Minang, Putri: Tidak Akan ke Papua Lagi, Anak dan Suami Sudah Tidak Ada

Mendarat di Ranah Minang, Putri: Tidak Akan ke Papua Lagi, Anak dan Suami Sudah Tidak Ada

Yanti, perantau Minang korban kerusuhan yang kembali pulang ke Ranah Minang (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Putri Yanti akhirnya menginjakkan kaki di Sumatra Barat (Sumbar) setelah sempat kritis dalam kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Perempuan 30 tahun ini, mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dengan maskapai Lion Air pada Kamis (10/10/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.

Warga asal Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan itu merupakan perantau terakahir yang kembali pulang ke kampung halaman. Sebelumnya, Putri sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Wamena karena mengalami luka bakar dalam kerusuhan itu.

Selain mengalami luka bakar, suaminya Syafrianto (36) dan anaknya yang masih berusia 4 tahun bernama Rizky Wijaya meninggal dalam kerusuhan tersebut. Kini, Putri harus hidup seorang diri dan mencoba bangkit dari trauma yang mendalam.

Meski demikian, ia mengaku, sakit yang dirasakannya hilang seketika berkumpul kembali dengan sanak saudaranya. Memang, ia harus kembali menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

“Senang sekali bisa pulang kampung. Sakit ini tidak ada rasanya lagi. Saya sudah ketemu dengan keluarga saya, rasa sakit terasa sembuh bagi saya,” kata Yanti kepada awak media sesaat keluar pintu kedatangan domestik di BIM.

Yanti terpaksa menggunakan kursi roda saat keluar dari bandara. Bekas luka bakar di wajahnya masih terlihat jelas. Begitupun, tangan kirinya masih dibalut dan direncanakan akan dioperasi dalam waktu dekat.

Yanti menegaskan tidak akan kembali lagi ke Wamena. Ia masih terpukul atas kehilangan orang-orang yang disayanginya. Atas insiden ini, ia memilih tetap di kampung halaman.

“Tidak akan lagi pergi ke Papua. Anak saya tidak ada lagi, suami saya tidak ada lagi. Jadi apa lagi yang saya cari di sana. Kios-kios kita semua telah dibakar," ujarnya.

Yanti dan almarhum suami dan anaknya telah menetap di Wamena selama empat tahun terakhir. Di negeri orang, ia mengadu nasib dengan berdagang kebutuhan pokok.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, Yanti akan menjalankan operasi pada tangan kirinya. Menurutnya, saat dirawat RSUD di Wamena terkendala alat yang kurang memadai.

“Alhamdulillah dia (Yanti) selamat sampai di sini, langsung kita rawat di M Djamil. Kemungkinan, tangan kirinya akan dioperasi, semoga segera dapat ditangani dokter di M Djamil. Mudah-mudahan segera sembuh," katanya. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman kembali dibuka setelah sempat ditutup akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung.
BIM Kembali Dibuka, Aktivitas Penerbangan Normal Lagi
Gubernur Sumatra Barat mengeluarkan pengumuman terkait pengaturan lalu lintas jalan selama arus mudik dan arus balik angkutan lebaran tahun
Pembatasan Angkutan Barang saat Mudik Lebaran Berlaku di 2 Ruas Jalan di Sumbar
Menparekraf Sandiaga Uno: 63 Persen Wisatawan Datang ke Sumbar Karena Kulinernya
Menparekraf Sandiaga Uno: 63 Persen Wisatawan Datang ke Sumbar Karena Kulinernya
Lantik 65 Kepala SMA/SMK, Gubernur: Pejabat Baru Harus Mampu Tingkatkan Mutu Pendidikan Sumbar
Lantik 65 Kepala SMA/SMK, Gubernur: Pejabat Baru Harus Mampu Tingkatkan Mutu Pendidikan Sumbar
PT Balairung Citrajaya Sumbar merupakan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatra Barat yang bergerak dibidang Perhotelan dan berkedudukan
Seleksi Bakal Calon Direksi PT Balairung Citrajaya Sumbar Dibuka, Ini Kriteria dan Persyaratannya
220 Ton Beras Cadangan Pangan Pemprov Sumbar Disalurkan untuk Warga Korban Bencana Pessel
220 Ton Beras Cadangan Pangan Pemprov Sumbar Disalurkan untuk Warga Korban Bencana Pessel