Langgam.id - Ratusan masyarakat di Kabupaten Dharmasraya menderita Inspeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Penyakit ini diduga dipicu akibat bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) sejak beberapa pekan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya Rahmadian mengatakan, hingga kini, tercatat sebanyak 119 orang warga Dharmasraya terjangkit ISPA. Data tersebut terkumpul sejak tanggal 9 hingga 18 September 2019.
Semula, penderita ISPA hanya 76 orang. Namun, jumlahnya terus meningkat seiring kabut asap yang masih menyelimuti langit Dharmasraya.
“Data itu kami rangkum dari 14 puskesmas. ISPA memang selalu ada dan semua sudah tertangani. Obatnya sudah ada, oksigen juga sudah ada. Dari jumlah tersebut, ada satu orang yang sakit. Tapi karena memang memiliki riwayat sakit pernapasan juga," katanya saat dihubungi langgam.id, Kamis (19/9/2019).
Menurutnya, angka penderita ISPA akan terus naik. Sebab, kualitas udara di Dharmasraya masih buruk akibat kabut asap. “ISPA ini disebabkan masuknya partikel kecil ke dalam pernapasan. Masuk ke hidung menjadi pilek, kemudian tenggorokan bisa menjadi radang hingga membuat sesak napas,” katanya.
“Kalau lendir sudah banyak akibat partikel itu membuat nafas sesak. Efek lainnya juga bisa kena mata, perih jadinya,” sambungnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk banyak minum air putih. Lalu, banyak mengkonsumsi antioksidan, sehingga partikel asap tidak merusak tubuh.
“Banyak makan buah, sayur, vitamin-vitamin, kemudian kurangi aktivitas di luar ruangan, itu yang penting. Kalau pun makai masker fungsinya cuma sebentar, lebih baik kurangi aktivitas di luar,” katanya.
Jika ada masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan, segera berobat ke puskesmas terdekat. Pihaknya telah menyiapkan tim kesehatan untuk menangani permasalahan penyakit itu.
“Kami juga sediakan sekitar 346 box masker. Orang-orang yang bekerja di luar ruangan, kita harapkan pakai masker seperti yang jualan di pinggir jalan dan sebagainya,” ujarnya. (Rahmadi/RC)