1.014 Warga Sumbar Sembuh dari Covid-19 dalam Sehari

Zona Hijau Covid-19 Sijunjung

Ilustrasi hasil tes Covid-19. (Fernando Zhiminaicela/pixabay.com)

Langgam.id - Sebanyak 1.014 warga Sumatra Barat (Sumbar) yang positif Covid-19, dinyatakan sembuh pada Jumat (30/10/2020) malam. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal merilis, rekor kesembuhan terbanyak di Sumbar dalam sehari ini membuat total kesembuhan di provinsi ini telah mencapai 10.125 orang atau 70,9 persen dari total kasus.

Sementara, jumlah kasus positif pada Jumat masih bertambah sebanyak 302 orang. Sehingga total kasus mencapai 14.283 orang, termasuk yang telah sembuh dan meninggal dunia. "Meninggal bertambah 5 orang sehingga total meninggal 268 orang," tulisnya di situs resmi Pemprov Sumbar.

Temuan positif dan yang sembuh, berdasar pemeriksaan 4.105 sampel spesimen di dua labor di Sumbar. "Lab. Fak. Kedokteran Unand (memeriksa) 3.742 sampel dan Lab. Veteriner Baso Kab. Agam (memeriksa) 361 sampel," tulisnya.

Sebanyak 1014 orang yang sembuh, berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Berikut rinciannya:
1. Kota Padang 590 orang
2. Kota Bukittinggi 24 orang
3. Kota Solok 11 orang
4. Kota Padang Panjang 29 orang
5. Kota Pariaman 12 orang
6. Kota Payakumbuh 94 orang
7. Kota Sawahlunto 1 orang
8. Kabupaten Agam 69 orang
9. Kabupaten Dharmasraya 9 orang
10. Kabupaten Solok 12 orang
11. Kabupaten Kepulauan Mentawai 9 orang
12. Kabupaten Limapuluh Kota 10 orang
13. Kabupaten Padang Pariaman 43 orang
14. Kabupaten Pasaman 17 orang
15. Kabupaten Pasaman Barat 3 orang
16. Kabupaten Pesisir Selatan 24 orang
17. Kabupaten Sijunjung 17 orang
18. Kabupaten Solok Selatan 17 orang
19. Kabupaten Tanah Datar 23 orang

Sementara, penambahan angka positif 302 orang berasal dari 17 kabupaten dan kota, yakni:
1. Kota Padang 180 orang
2. Kota Bukittinggi 7 orang
3. Kota Padang Panjang 6 orang
4. Kota Pariaman 8 orang
5. Kota Payakumbuh 30 orang
6. Kota Sawahlunto 1 orang
7. Kabupaten Agam 8 orang
8. Kabupaten Dharmasraya 10 orang
9. Kabupaten Solok 1 orang
10. Kabupaten Kepulauan Mentawai 5 orang
11. Kabupaten Limapuluh Kota 2 orang
12. Kabupaten Padang Pariaman 21 orang
13. Kabupaten Pasaman 1 orang
14. Kabupaten Pasaman Barat 4 orang
15. Kabupaten Pesisir Selatan 1 orang
16. Kabupaten Solok Selatan 9 orang
17. Kabupaten Tanah Datar 8 orang

Di samping itu, yang meninggal dunia sebanyak 5 orang dari tiga kabupaten dan kota:
1. Kota Solok 1 orang
2. Kota Padang 3 orang
3. Kabupaten Sijunjung 1 orang.
.
Baca Juga: 679 Lagi Pulih, Tren Peningkatan Kesembuhan Covid-19 di Sumbar Berlanjut

Ini adalah hari keempat berturut-turut tren angka kesembuhan lebih tinggi dibanding penambahan angka positif di Sumbar. Sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut mereka yang sembuh selalu lebih banyak dibanding angka positif. Meski demikian, rata-rata penambahan angka positif masih di atas angka 300 orang perhari, membuat angka positivity rate Sumbar kini sudah 6,67 persen. (*/SS)

Baca Juga

Eks Kabag Ops Polres Solsel Dadang Iskandar saat sidang vonis di Pengadilan Negeri Padang, Rabu 17 September 2025.
Kasus Polisi Tembak Polisi, Eks Kabag Ops Polres Solsel Ajukan Banding Atas Vonis Seumur HidupĀ 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi terkait pangan di Pemprov Sumatra Barat, Selasa 16 September 2025.
Menteri Pertanian Gusar Lihat Bupati Tak Hadir Rakor di Padang
Para remaja yang diduga hendak tawuran di Kota Padang diamankan polisi beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Polresta Padang)
Cegah Tawuran, Pemko Padang Siapkan Aturan Jam Malam
Satreskrim Polresta Padang menangkap lima orang dalam kasus tawuran yang menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia
Tawuran Maut di Padang, Polisi Tangkap Lima Orang, Empat di Antaranya Putus Sekolah
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tandikek-Singgalang di Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, menuai penolakan
Rencana Pembangunan PLTP di Pandai Sikek Tuai Penolakan
Tangkapan layar Wakil Bupati Padang Pariaman di Nagari Kapalo Hilalang
Warga Usir Wakil Bupati Padang Pariaman di Kapalo Hilalang: Konflik Lahan yang Tak Kunjung Usai