Waspada Potensi Gempa dari Aceh Hingga Sorong, BMKG: Salah Satunya Mentawai

potensi gempa, 12 kali gempa

Ilustrasi gempa.

Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya 10 potensi gempa yang perlu diwaspadai dari Aceh sampai Sorong.

Hasil ini diperoleh dari identifikasi di kawasan yang diduga menjadi zona seismic gap atau jarang gempa, kemudian distribusi spasial b-value, dan zona duga aktif Januari 2021.

Deputi Bidang Geofisika, Muhamad Sadly mengatakan, potensi gempa itu berada di Kepulauan Mentawai, Lampung, Selat Sunda, dan Banten. Kemudian di selatan Bali, Sulawesi Utara, Aceh, Sorong, Matano dan Lembang.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik tetapi tetap waspada,” kata Sadly dalam siaran persnya, sebagaimana dikutip dari Tempo.co, Senin (1/2/2021).

Ia meminta agar informasi potensi ini ditanggapi serius oleh Pemda dengan melakukan mitigasi bencana. Seperti membangun bangunan tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami, belajar cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami, memahami evakuasi mandiri tsunami, dan meningkatkan kemampuan dalam menanggapi peringatan dini.

Informasi 10 potensi gempa itu berdasarkan tiga faktor yang dianalisis BMKG. Faktor seismic gap merupakan zona sumber gempa potensial tetapi sudah lama belum terjadi gempa besar. “Zona ini diperkirakan sedang mengakumulasi medan tegangan pada kerak bumi di mana satu saat nanti akan dilepaskan sebagai gempa kuat,” kata Sadly.

Sementara faktor distribusi spasial b-value menggambarkan hubungan antara frekuensi dan magnitudo gempa bumi. Peta b-value dapat menggambarkan sebaran kawasan yang sudah sering terjadi gempa atau bernilai b-value tinggi dan kawasan yang jarang terjadi gempa sehingga dapat berpotensi terjadi gempa atau bernilai b-value rendah.

Adapun zona duga aktif adalah gugus aktivitas seismisitas atau kegempaan yang dapat menjadi petunjuk terkait aktivitas gempa pembuka (foreshocks). Beberapa gempa besar yang pernah terjadi beberapa diantaranya didahului oleh munculnya kluster aktivitas gempa pembuka semacam itu.(*/Ela)

 

Baca Juga

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengungkap adanya dampak kerusakan di wilayahnya akibat gempa bermagnitudo 4,8 yang berpusat di Padang Panjang
Bupati Tanah Datar: 1 Rumah dan 1 Warung Rusak Ringan Dampak Gempa M 4,8
Gempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (2/5/2025) pukul 14.07 WIB. BMKG
2 Kali Gempa Beruntun Guncang Padang Panjang Jumat Siang
BMKG mencatat terdapat 17 kali gempa bumi di Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 18-24 April 2025. Terdapat 1 gempa bumi
17 Gempa Terjadi di Sumbar Sepekan Terakhir, 1 Kali Dirasakan
Tiga kali gempa beruntun terjadi di Sumatra Barat pada Jumat (2/5/2025). Dua kali mengguncang Padang Panjang dan satu kali terjadi
17 Gempa Terjadi di Sumbar Sepekan Terakhir, Dipicu Aktivitas Lempeng dan Sesar Sumatra
Sejumlah wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat pada Kamis-Jumat (27-28/3/2025).
Sejumlah Wilayah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Lebat Besok dan Lusa
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau bagi masyarakat yang akan mudik untuk selalu memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.
BMKG Imbau Pemudik Pantau Informasi Cuaca Secara Berkala