Warga Jadi Korban Serangan Buaya, DPRD Pasbar Soroti Pencemaran Sungai

ditemukan buaya

Warga mencari korban yang diterkam buaya di Pasaman Barat. (foto: Ian/langgam.id)

Langgam.id - Maraknya serangan buaya terhadap manusia beberapa minggu terakhir menarik perhatian Ketua DPRD Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Parizal Hafni. Ia menilai, peristiwa itu ada hubungannya dengan kerusakan habitat dan kondisi air sungai yang banyak tercemar.

Parizal Hafni mengatakan, beberapa sungai di Kabupaten Pasaman Barat sudah tercemar akibat aktivitas manusia. Salah satu penyebabnya yaitu banyaknyapabrik pengolahan kelapa sawit yang diduga mencemari air. Pencemaran air tersebut diduga mengganggu aktivitas dan kondisi lingkungan buaya.

"Diduga banyak sungai diduga sudah tercemar limbah, itu harus jadi perhatian bersama," kata Parizal Hafni, Senin (25/01/2021).

DPRD Pasaman Barat akan membentuk Pansus untuk menindaklanjuti kondisi dan pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran akibat limbah pabrik kelapa sawit. Tim pansus akan melakukan peninjauan, jika ditemukan aktivitas pembangunan limbah kita akan proses sesuai aturan. Kalau dibiarkan terlalu lama, kata dia, dikhawatirkan akan banyak korban dan kerusakan yang terjadi.

"Saya sudah pernah melihat sejumlah sungai, airnya keruh dan diduga sudah tercemar, ini harus diproses," sebutnya.

Selain itu, beberapa lokasi yang selama ini menjadi habitat buaya sudah berubah menjadi lahan perkebunan atau pertanian. Rusaknya habitat tersebut membuat, buaya dan sejumlah binatang lainnya akan masuk ke permukiman, dan bisa mengancam keselamatan masyarakat.

"Kita akan koordinasi dengan instansi terkait masalah ini, karena buaya merupakan hewan dilindungi," tambahnya.

Diketahui, buaya menyerang warga Pasaman Barat di dua lokasi berbeda beberapa waktu lalu. Peristiwa pertama terjadi di aliran Sungai Batang Sikabau dan dilanjutkan dengan peristiwa di pinggir Sungai Batang Pasaman.

Peristiwa di sungai Batang Sikabau menyebabkan korban meninggal dunia. Sedangkan kejadian di Sungai Batang Pasaman membuat korban luka dan mendapatkan 10 jahitan di kaki. (Ian/ABW)

Baca Juga

Tim Balai KSDA Sumbar mendatangi Bendungan PLTMH Tango di Pasaman Barat. Kedatangan ini karena adanya informasi dari masyarakat Kajai Selatan
Seekor Tapir Terjebak di Bendungan di Pasbar, BKSDA Sumbar Lakukan Verifikasi di Lokasi
Sebanyak 202 siswa mengikuti seleksi calon Paskibraka tingkat Pasaman Barat tahun 2024 di Balerong Pusako Anak Nagari Simpang Empat, Jumat
202 Siswa Ikuti Seleksi Calon Paskibraka Tingkat Pasaman Barat
Sebanyak 8.646 pengunjung menikmati keindahan Muaro Sasak dan Pohon Seribu di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat,
Pemkab Pasbar Targetkan Kunjungan Wisatawan ke Pantai Sasak 60 Ribu Orang Tahun Ini
Masyarakat Petani Pejuang Nagari Kapa Unjuk Rasa, Tuntut Janji Bupati Pasaman Barat
Masyarakat Petani Pejuang Nagari Kapa Unjuk Rasa, Tuntut Janji Bupati Pasaman Barat
Koperasi, PSN, Konflik Agraria Air Bangis: Mereka yang Terhempas
Koperasi, PSN, Konflik Agraria Air Bangis: Mereka yang Terhempas
Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mendatangi warga pendemo dari Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, di Masjid Raya Sumatra Barat,
Didatangi Wabup Pasbar, Warga Air Bangis Menolak Pulang Sebelum Ada Solusi