Langgam.id - Warga Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat menyerahkan seekor burung hantu dan seekor simpai kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam. BKSDA mengapresiasi kesadaran warga untuk menyerahkan satwa yang dilindungi.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan, burung hantu diserahkan Deni (39), warga Simpang Ampek Tangah, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung pada Senin, (15/11/2021).
Sedangkan simpai diserahkan Novera Ismadi (50) warga Perumahan Kampuang Pinang Jorong Pasar Durian, Nagari Kampuang Pinang, Kecamatan Lubuk Basung pada Selasa, (16/11/2021).
Menurutnya, Deni langsung menyerahkan burung hantu ke kantor Resor KSDA Agam. Sementara Novera melaporkan ke BKSDA dan kemudian petugas menjemput ke rumahnya. Ia mengatakan, burung hantu itu didapat di kandang ayam miliknya pada Minggu (14/11) malam.
"Keesokan harinya, burung hantu tersebut langsung diantar ke kantor Resor KSDA Agam di Lubuk Basung" ujarnya, dalam rilis di akun resmi BKSDA Sumbar.
Satwa yang diserahkan, jenis burung hantu biasa (Ketupa ketupu) usia tiga tahun berkelamin jantan. Sedangkan simpai atau Surili (presbytis melalophos) berusia lima tahun berkelamin betina.
Ardi mengatakan, burung hantu tersebut merupakan jenis burung yang tidak jarang terdapat di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1.100 meter. Ukuran tubuhnya sekitar 45 centimeter dan umumnya aktif pada malam hari, tetapi sebagian aktif pada siang hari di tempat teduh. "Burung hantu merupakan pemangsan tikus dan ular," tutur dia.
Sementara simpai, Novera mendapatkan simpai di kebunnya. Simpai dibawa pulang dan dirawat beberapa hari. Setelah mengetahui satwa itu dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya warga tersebut langsung memberitahukan ke petugas Resor KSDA Agam.
"Kami memberikan apresiasi kepada warga yang telah menyerahkan satwa langka dan dilindungi itu," katanya,
Menurutnya, kedua hewan dilidungi tersebut akan menjalani observasi terlebih dahulu di Kantor Resor KSDA Agam sekitar sepekan. Apabila kondisi sehat, maka akan dilepas liar ke habitatnya, agar bisa berkembang biak.(Lisa/SS)