LANGGAM.ID– Jembatan kembar Silaing Padang Panjang direkomendasikan untuk dirubuhkan usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum saat ini masih melakukan inspeksi bangunan terhadap jembatan yang berada di jalan nasional itu.
Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis menyebutkan jembatan kembar mengalami dampak yang cukup besar setelah dilanda banjir dan longsor. Pemerintah sudah menyepakati untuk melakukan perbaikan dan rehab terhadap jembatan kembar.
Ia menjelaskan, berdasarkan pembahasan terakhir ada rekomendasi untuk jembatan itu dirubuhkan. Namun terkait teknis pembangunannya masih dalam pembahasan. “Petunjuk terakhir itu diminta untuk diruntuhkan tapi dimana posisinya, bentuknya itu masih kita bicarakan,” ujar Hendri dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (23/12/2025).
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar Elsa Putra Friandi mengatakan, setelah banjir bandang, Kementerian PU melalui BPJN melakukan pengecekan awal struktur jembatan kembar. “Berdasarkan hasil evaluasi, tidak terjadi penurunan kondisi struktur jembatan setelah banjir, namun perlu dilakukan proteksi terhadap oprit dan pilar jembatan yang tergerus arus banjir.
Ia menjelaskan, inspeksi dilakukan secara komprehensif terhadap seluruh komponen jembatan, meliputi pondasi, pilar, abutmen, gelagar, hingga lantai jembatan yang berpotensi terdampak arus deras dan material longsoran. Selain itu, tim juga menilai stabilitas tanah di sekitar pilar dan abutment untuk memastikan tidak terjadi penurunan atau pergeseran yang membahayakan
“Untuk sementara, jembatan dioperasikan dengan skema terbatas, di mana sisi A dibuka untuk lalu lintas, sementara sisi B ditutup sementara guna mendukung proses inspeksi dan pengamanan struktur,” katanya. (fx)






