Langgam.id - Disiplin adalah kunci upaya penekanan lonjakan kasus Covid-19. Hal tersebut disampaikan Walikota Pariaman, Genius Umar, ketika memberikan keterangan kepada stasiun televisi Padang TV, terkait dengan tingginya angka kasus Covid-19 di Kota Pariaman dalam sepekan terakhir, Kamis malam (27/8/2020).
Genius Umar memberikan peryataan melalui Zoom Meeting sebagai Narasumber pada acara dialog di stasiun televisi tersebut, dengan topic upaya penekanan kasus positif Covid-19.
“Dalam beberapa hari kebelakang, kasus positif Covid-19 di Kota Pariaman cukup tinggi, karena itu kita menghimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan agar dapat diterapkan untuk menjadi AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) bagi kita semua,” ujarnya.
Baca Juga: Pemko Pariaman Kembali Terapkan WFH untuk ASN
Genius juga menekankan kepada kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap aturan yang telah dibuat dalam protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 ini, sehingga mengakibatkan tingginya kasus terkonfirmasi positif di kota yang dipimpinya ini.
Baca Juga: Walikota Pariaman: Kalau Kasus Covid-19 Terus Bertambah Bisa Kembali PSBB
“Kalau masyarakat masih acuh dan tidak mengindahkan protokol kesehatan ini, maka kita akan kembali ke era PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), tetapi sepanjang masyarakat masih bisa kita atur untuk tetap disiplin, maka situasi AKB yang telah kita jalani selama ini akan tetap kita lakukan,” ucapnya.
Orang nomor satu di Kota Pariaman ini juga menjelaskan bahwa saat ini sekolah di Kota Pariaman sudah ditutup, kemudian kegiatan keramaian pun sudah dilarang.
"Keramaian sudah kita larang, di mana setiap hari petugas Polisi Pamong Praja dibantu dengan TNI dan Polri, berkeliling setiap hari untuk mendisiplinkan masyarakat agar patuh terhadap aturan yang telah dibuat oleh pemerintah," ulasnya.
“Khusus untuk acara hajatan atau baralek, sampai saat ini karena sudah terlanjur menyebarkan undangan masih kita perbolehkan dengan tetap mematuhi protokol Covid-19, tetapi setelah minggu kedua bulan September, seluruh hajatan dan baralek sudah kita larang atau ditunda dulu,” tukasnya.
“Untuk Pariwisata tetap kita buka dengan konsep Adaptasi Kebiasaan Baru, dimana mematuhi protokol kesehatan yang ada, dan petugas nantinya akan kita sebar dan efektifkan di lapangan, untuk menjaga disiplin pengunjung dan warga masyarakat, untuk tetap patuh terhadap aturan yang ada,” tutupnya. (Inf/HFS)