Langgam.id - Dua korban selamat dari insiden jatuhnya rangkaian sound system dan speaker di Lapangan GOR Khatib Sulaiman, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) terbaring lemah di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Kartika Docta di Kota Padang. Mereka dijadwalkan menjalani operasi malam ini, Minggu (25/8/2019).
Para korban yang akan menjalani operasi adalah staf TU SDN 03 Guguk Malintang Afrirona (27) dan Tiara Afririani (28), guru honorer di SD tersebut. Keduanya mengalami patah tulang di rusuk dan bagian paha.
Sebelum dioperasi, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran menyempatkan diri membesuk para korban. Ia menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa kepada para keluarga korban atas insiden jatuhnya rangkaian sound system dan speaker tersebut.
“Tentu kita harus pantau kondisinya. Saya lihat sendiri, masih ada anak-anak (korban) yang merintih. Kita berdoa korban dapat pulih secepatnya,” kata Fadly kepada langgam.id di RSKB Kartika Docta.
“Kejadian ini begitu cepat. Saya meminta maaf kepada keluarga. Anak-anak kita lagi persiapan (acara), dan ini di luar dugaan. Yang jelas, kita sangat prihatin terhadap kondisi korban. Semoga cepat pulih,” sambung Ketua KNPI Sumbar itu.
Fadly membenarkan para korban adalah peserta yang akan meramaikan pembukaan acara Kemah Budaya Nasional (KBN) ke-X yang akan dimulai Senin (26/8/2019) besok. KBN ini sendiri akan diikuti oleh peserta seluruh Indonesia.
Ia memastikan, pembukaan acara tetap akan berlanjut meski adanya insiden kecelakaan terhadap peserta. Namun, untuk konsep pembukaannya akan kembali dimusyawarahkan dengan semua pihak yang terlibat.
“Pembukaan acara tetap berlanjut, tapi kita akan duduk bersama membicarakan bagaimana konsep acara nanti. Ada perubahan sedikit, bagaimana pun kita sedang belasungkawa,” katanya.
Fadly mengungkapkan, pembukaan KBN ini akan dihadiri langsung perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ia juga telah berkomunikasi dengan kementerian pasca insiden nahas itu.
“Acara akan dihadiri salah seorang Deputi. Saya juga sudah sampaikan kepada Deputi tentang kendala yang kita hadapi,” jelasnya.
Disamping itu, politisi muda ini juga memastikan bahwa seluruh biaya perawatan para korban akan ditanggung Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang. Soal tindak lanjut kasus ini, ia akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.
“Kasus ini tentu kita serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. Kita menunggu proses yang berjalan. Apakah ada human error atau bagaimana. Sekali lagi, kami (Pemko) mengucapkan minta maaf,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus jatuhnya speaker sound system milik EO Cebek Sound ini menimpa lima orang korban. Satu di antaranya dinyatakan meninggal bernama Rara Rizkyatul Hanif (12 tahun) merupakan murid SDN 03 Guguk Malintang, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.
Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka dan patah tulang. Korban yang mengalami luka-luka antara lain, Niesya Defina Putri (11 tahun) dan Adina Raisa Claresta (11 tahun). Dua korban ini juga tercatat sebagai murid SDN 03 Guguk Malintang.
Korban lainnya adalah Afrirona (27), staf TU di SDN 03 Guguk Malintang dan Afririani (28), guru honorer di SD tersebut yang akan menjalani operasi. (Irwanda/RC)