Wagub Bertemu Wali Kota, Bahas Kemungkinan Bukittinggi Keluar dari PSBB

Wagub Bertemu Wali Kota, Bahas Kemungkinan Bukittinggi Keluar dari PSBB

Wakil Gubernur Nasrul Abit bertemu dengan Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias membahas PSBB. (Foto: Humas Pemprov Sumbar)

Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit bertemu dengan Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias membahas kemungkinan dihentikannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota tersebut. Pertemua berlangsung di kantor wali kota, Rabu (27/5/2020).

Nasrul Abit mengatakan, kepala daerah pertama yang meminta keluar dari PSBB adalah Walikota Bukittinggi. Dalam pertimbangannya, kasus Covid-19 di Bukittinggi ini sudah mulai melandai. "Kasus-kasus baru tidak ada lagi dan bisa diatasi secara kesehatan terhadap penanggulangan dan epidemologi. Namun demikian tentu harus ada kajian yang jelas," katanya, sebagaimana dirilis Humas Pemprov Sumbar.

"Kita melihat pintu masuk ke Bukittinggi dijaga ketat oleh petugas. Akan lebih aman lagi kalau ada bantuan dari TNI, Polri tentu Provinsi juga ikut mengamankan pandemi ini," katanya.

Terkait usulan Pemko Bukittinggi untuk lepas dari PSBB dan akan menerapkan "new normal" di daerahnya, disambut baik oleh Pemprov. Tapi, ia berharap harus tercapai syarat yang sudah ditentukan organisasi kesehatan dunia (WHO). Misalnya, transmisi atau penularan virus corona bisa dikendalikan, baik transmisi lokal atau penularan dari luar.

"Jika ingin menetapkan 'new normal' (tatanan baru) pemko Bukittinggi harus siap melengkapi sekaligus mematangkan kajian-kajian yang diperlukan," ujarnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum keluar dari PSBB, menurutnya, membudayakan protokol kesehatan covid dalam kehidupan sehari-hari.

"Kalau ini sudah ada kajian-kajian, provinsi akan mempertimbangkan. Semuanya memang tergantung kepada kabupaten dan Kota masing masing."

Wali Kota Ramlan Nurmatias mengatakan, Covid-19 ini bisa dikendalikan. Menurutnya Bukittinggi dinilai sudah memenuhi syarat untuk langsung menjalankan fase hidup baru atau new normal. Karena Bukittinggi dalam beberapa hari ini kasus Covid-19 sudah mulai berkurang dan bisa diatasi secara kesehatan.

"Banyak alasan Bukittinggi ingin lepas dari PSBB, di antara adalah persoalan ekonomi masyarakat, kita jangan hanyut dalam masalah Covid-19 saja," ujarnya.

Selanjutnya Pemko Bukittinggi akan memperhatikan kesehatan masyarakat dengan menyediakan tidak jauh dari protokol Covid, dengan cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker, walaupun kita keluar dari PSBB standar Covid tetap dilaksanakan pada tempat-tempat seperti sekolah, pasar dan tempat pariwisata, .

"Kuncinya adalah apabila masyarakat mau patuh, pastikan keluar rumah sehat dan sampai di rumah sehat, tidak ada masalah. Apapun yang kita lakukan tentu sesuai dengan standar protokol kesehatan," kata Ramlan. (*/SS)

Baca Juga

Jumlah narapidana yang meninggal akibat minuman oplosan di Lapas Kelas II A Bukittinggi, Sumbar, terus bertambah, kini menjadi empat
Napi Meninggal Akibat Minuman Oplosan Jadi 4 Orang, Ditjenpas Sumbar Bentuk Tim Internal
Jumlah narapidana yang meninggal akibat minuman oplosan di Lapas Kelas II A Bukittinggi, Sumbar, terus bertambah, kini menjadi empat
Minum Alkohol untuk Campuran Parfum, 1 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Meninggal
Jumlah narapidana yang meninggal akibat minuman oplosan di Lapas Kelas II A Bukittinggi, Sumbar, terus bertambah, kini menjadi empat
22 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Diduga Keracunan
Pahlawan Nasional Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Bukittinggi
Pahlawan Nasional Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Bukittinggi
Ambulans Tabrak Truk Sedang Parkir di Padang, 1 Perawat Terluka
Ambulans Tabrak Truk Sedang Parkir di Padang, 1 Perawat Terluka
Empat mantan kepala daerah diperkirakan berhasil kembali menduduki posisi kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024 di Sumatra Barat.
4 Mantan Kepala Daerah Diperkirakan Comeback Setelah Menang dalam Pilkada Serentak