Wacana Pengerukan Danau Maninjau, DKP Sumbar: Tak Ada Anggaran

YOSMERI komentari Danau Maninjau

Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatra Barat (Foto: Zulfikar/Langgam.id)

Langgam.id - Wacana pengerukan dasar Danau Maninjau sebagai salah satu upaya agar kematian massal ikan dapat diatasi, hingga saat ini masih terkendala, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan (DKP) Sumatra Barat (Sumbar), Yosmeri menyebutkan tak ada anggaran untuk itu.

Menurutnya, salah satu penyebab ribuan ikan di Danau Maninjau mati, karena keramba ikan milik nelayan begitu padat, mengakibatkan minimnya oksigen di permukaan air.

Selain itu, kematian ikan juga disebabkan tercemarnya air, karena limbah rumah tangga dan sisa pakan serta ampas kotoran ikan yang menumpuk di dasar danau, oleh sebab itu, adanya wacana pengerukan dasar danau tersebut.

Namun, kata Yosmeri, pengerukan dasar danau masih belum bisa dilaksanakan karena tidak adanya anggaran. Ia mengklaim, kawasan Danau Maninjau tak hanya menjadi wewenang Pemerintah Provinsi (Pemprov). Namun, juga seluruh stakeholder terkait di tingkat kabupaten.

"Danau ini wewenang bersama. Kejadian matinya ikan di Danau Maninjau ini terus berulang setiap tahunnya, tidak satu atau dua kali kejadian. Karena perputaran arus, sehingga tumpukan sisa pakan dan kotoran terbawa arus, mengakibatkan oksigen berkurang," ujar Yosemeri kepada Langgam.id, Senin (10/2/2020).

Namun, pengerukan dasar Danau Maninjau, kata Yosmeri, hanya tinggal wacana saja, tak ada anggaran untuk itu. "Tak pernah melakukan pengerukan. Iya, kami tidak ada anggaran. Begitupun untuk penertiban keramba ikan milik nelayan juga tidak pernah," jelasnya.

Yosmeri mengimbau kepada nelayan untuk bisa mengurangi keramba ikan, sehingga tidak terjadi kepadatan di kawasan danau. Selain itu, juga mengatur pola penyebaran bibit ikan di keramba masing-masing.

Sebelumnya, dari data DKP Kabupaten Agam total ikan yang mati di Danau tersebut mencapai 79,5 ton. Fenomena ini juga pernah terjadi pada tahun 2018 lalu. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Bantuan Kementan senilai Rp10 miliar untuk ratusan hektare lahan pertanian di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam
Bantuan Kementan Rp10 M Cair, Perbaikan Lahan Rusak di Bukik Batabuah Agam Mulai Dikerjakan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam menggelar bazar pangan murah. Kegiatan ini untuk menstabilkan harga pangan dan menekan
Stabilkan Harga Pangan, Pemkab Agam Gelar Bazar Pangan Murah
Muhammadiyah Sumbar Bersatu Dukung Guspardi dan Yogi di Pilkada Agam
Muhammadiyah Sumbar Bersatu Dukung Guspardi dan Yogi di Pilkada Agam
KPU Agam melaksanakan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Agam periode 2025-2030 pada Pilkada
Pilkada Agam: Guspardi–Yogi 1, Benni–Muhammad Iqbal 2, Andri–Martias 3, Irwan–Asra 4
Muhammadiyah Agam Dukung Guspardi Gaus dan Yogi Yolanda di Pilbup Agam 2024
Muhammadiyah Agam Dukung Guspardi Gaus dan Yogi Yolanda di Pilbup Agam 2024
Masa Jabatan 92 Nagari di Agam Diperpanjang Menjadi 8 Tahun
Masa Jabatan 92 Nagari di Agam Diperpanjang Menjadi 8 Tahun