Wabup Limapuluh Kota: Pergerakan Tanah Akibat Aktivitas Tambang

Wabup Limapuluh Kota: Pergerakan Tanah Akibat Aktivitas Tambang

Pergerakan tanah mengakibatkan jalur Sumbar-Riau terancam putus. (Foto: Dok. Ist)

Langgam.id - Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan menyebut pergerakan tanah yang terjadi di Jorong Simpang Tiga, Kenagarian Koto Alam akibat adanya aktivitas penambangan. Hal ini membuat adanya pergerakan tanah sehingga 10 rumah warga dan jalur lintas nasional penghubung Sumatra Barat (Sumbar) dan Provinsi Riau rusak.

Menurutnya, pergerakan tanah itu juga mengancam 150 kepala keluarga yang berada di dua jorong. Bahkan, di perbukitan sudah 1,5 meter terjadi pergeseran tanah.

"Selain diakibatkan cuaca hujan dan tekstur tanah di situ memang rawan akibat tingkat kemiringan, pergerakan tanah juga disebabkan seputar bukit adanya ledakan akibat pertambangan batu," ujar Ferizal dihubungi Langgam.id, Minggu (22/12/2019).

Ferizal mengungkapkan, setidaknya terdapat 13 perusahaan tambang di sekitar perbukitan. Belasan perusahaan tambang itu berdiri secara resmi.

"Tapi belum seluruhnya beroperasi, yang melakukan peledakan ada tiga sampai 4 pihak penambang. Kalau untuk penambangan dari analisa dan kajian kami sudah terkait izin penambangan memang legal," katanya.

Izin belasan perusahaan tambang itu dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Pertambangan dan Energi. Ferizal berharap, pihak terkait mengevaluasi dan mengkaji kembali terhadap perusahaan tambang.

"Karena kewenangan izin ada di pemerintah provinsi, kami mohon pemerintah provinsi mengevaluasi dan mempertimbangkan izin ledak dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) terhadap perusahaan," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten telah melakukan evakuasi terhadap empat kepala keluarga yang terdampak akibat pergerakan tanah. Warga yang terdampak tersebut mengalami rumah rusak berat dan tidak layak dihuni.

Sementara enam kepala keluarga yang rumahnya rusak ringan masih bertahan di kediaman masing-masing. Kondisi rumah mereka saat ini retak dan juga terancam amblas. (Irwanda/HM)

Baca Juga

Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan