Wabah Virus Corona, Pengamat: Geliat Pariwisata Tak Bisa Dipaksakan

Menanggapi Wabah Virus Corona

Pakar Pariwisata Unand, Sari Lenggogeni (Foto: Arsip Pribadi Sari Lenggogeni)

Langgam.id - Wabah Virus Corona tidak dapat dipungkiri begitu berkembang secara signifikan di belahan negara, termasuk di Indonesia. Hal ini tentu berdampak terhadap berbagai sektor, salah satunya dari segi pariwisata.

Menurut Pakar Pariwisata Universitas Andalas (Unand) Sari Lenggogeni, untuk saat ini yang paling penting bagaimana mempersiapkan sistem kesehatan dalam mengantisipasi corona. Dibandingkan, perkembangan dalam dunia pariwisata.

"Pemerintah pusat sudah memusatkan menggerakkan pariwisata, tapi saat ini menurut saya, tidak ada yang lebih penting dari memproteksi masyarakat kita dulu dari segi kesehatan. Jadi tetap kesehatan prioritas adalah yang utama," ujar Sari dihubungi Langgam.id, Kamis (12/3/2020).

Sari mengungkap wabah virus corona merupakan bencana yang tidak bisa dielakkan. Mempersiapkan sistem kesehatan di dalam negeri mesti harus dilakukan.

"Jadi baiknya kita juga melihat negara-negara maju, terutama sudah siap tidak kita dulu. Ini kan namanya force majeur, force majeur itu adalah suatu bencana yang sifatnya tidak bisa dielakkan," katanya.

"Mau tidak mau saat ini yang harus disiapkan sistem kesehatan kita baik di dalam negeri, misalnya tidak hanya soal wisata banyak hal lain. Misalnya menyakinkan sistem kesehatan kita terkait coronavirus bukan hanya untuk wisatawan, tapi kita di kota ini yakin terpenuhi," sambung Sari.

Ia mengakui momen mewabahnya Virus Corona saat ini tidak bisa memaksakan geliat pariwisata, meskipun dalam skala domestik. Indonesia harus berkaca dengan negara yang lain dalam mengantisipasi.

"Memang betul, tidak hanya Indonesia, tapi seluruh dunia dampak (corona) sekarang sangat signifikan. Tapi kita tidak bisa terhindar dari pelemahan ekonomi saat ini, prioritas adalah kesehatan," tegasnya.

Apabila tetap memaksa geliat pariwisata, pemerintah pusat hingga ke tingkat provinsi, Kabupaten/kota mesti memastikan sistem kesehatan bagi masyarakat sudah siap. Sari mengungkap situasi wabah virus corona saat ini masih dalam tahap kritis.

"Jadi situasinya saat ini berasa kondisi during the crises. Krisis itu ada tahap awal, tahap pergerakan krisis dan recovery. Kita saat ini sedang menghadapi krisis dan sepertinya masih terus bergerak, jangan berfikir kita menghadapi recovery, recovery jika kondisi sudah mulai stabil dan angka kasus global menurun yang mungkin setelah ada kepastian produksi vaksinnya" tuturnya. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Pameran Foto dan Seni Rupa Di Bawah Kuasa Naga, Sebuah Kritikan pada Kebijakan Pariwisata
Pameran Foto dan Seni Rupa Di Bawah Kuasa Naga, Sebuah Kritikan pada Kebijakan Pariwisata
Pemprov Janji Dukung BNN dalam Penanggulangan Narkoba di Sumbar
Pemprov Janji Dukung BNN dalam Penanggulangan Narkoba di Sumbar
Bupati Tanah Datar, Eka Putra membuka event Sumarak Labuah Babudayo yang digelar di Nagari Labuah, Kecamatan Lima Kaum, Jumat (12/4/2024).
Sumarak Labuah Babudayo Jadi Pembuka Progul Satu Nagari Satu Event Tanah Datar 2024
Menparekraf Sandiaga Uno: 63 Persen Wisatawan Datang ke Sumbar Karena Kulinernya
Menparekraf Sandiaga Uno: 63 Persen Wisatawan Datang ke Sumbar Karena Kulinernya
Semen Padang FC akan menghadapi PSPS Riau di laga kedua Liga 2 2022/2023 pada Senin. Laga tandang perdana Semen Padang FC pada musim
Manajemen Semen Padang FC Kantongi 3 Calon Pelatih, Ada dari Sumbar
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Berikut 10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Masjid Terbanyak di Sumbar