Langgam.id - Enam orang terduga pelaku pemalakan atau pungutan liar (pungli) di lokasi perbaikan Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) di Tanjung Lolo, Kabupaten Sijunjung diringkus polisi, Senin (9/8/2021). Aksi pembalakan dan kekerasan sebelumnya sempat dialami seorang sopir truk hingga viral di media sosial.
Keenam terduga pelaku ini masing-masing berinisial DA (38), Wo (27), Ji (18), GG (20), Hn (36) dan RS (28). Dari penangkapan tersebut, pihak kepolisian menyita ratusan ribu rupiah hasil pungli yang dilakukan.
"Ini merupakan tindak lanjut terkait video viral di media sosial aksi premanisme dan pemalakan terhadap sopir truk di jalan buka tutup perbaikan Jalinsum," kata Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Abdul Kadir Jailani dalam keterangan tertulisnya kepada langgam.id, Senin (9/8/2021) malam.
Baca juga: Viral Diduga Pemalakan dan Kekerasan Preman di Sijunjung, Polisi: Kami Sedang Cari Pelaku
Abdul mengatakan, para terduga pelaku diamankan saat melakukan aksinya meminta uang ke sejumlah pengendara yang melintas di jalan. Mereka mengunakan ember untuk mengumpulkan uang pungutan.
"Ember bekas cat yang digunakan untuk meminta uang kepada sopir-sopir kendaraan yang melintasi jalan buka tutup perbaikan Jalinsum tersebut," jelasnya.
"Terdapat uang pecahan Rp2 ribu yang merupakan hasil dari meminta uang terhadap sopir sopir kendaraan yang melewati jalan. Total uang Rp204 ribu," sambung Abdul.
Selanjutnya, setelah menyita barang bukti, terduga pelaku dibawa ke mapolres. Saat ini, para terduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan intensif.
Sebelumnya, aksi kekerasan dialami sopir truk diduga lantaran tidak terima mendapat pemalakan di jalan. Dari video yang beredar di Instagram, tampak sang sopir truk mendapatkan beberapa kali tendangan.
Dalam video viral pemalakan di Jalinsum Sijunjung itu terlihat seorang prajurit TNI yang diduga merupakan Babinsa melerai aksi kekerasan itu. Kemudian, sopir masuk ke dalam truk.
Beberapa hari sebelumnya, Polisi juga menangkap seorang diduga preman yang melakukan penganiayaan terhadap mandor proyek pengecoran di Jalinsum tersebut. Pelaku diketahui berinisial RP (23).
"Ini juga terkait pemalakan. Informasinya, (pelaku) juga salah satu preman yang suka melakukan pemalakan. Malak mandor. Dia merupakan aktor pemalakan di jalan buka tutup itu," ujar Abdul.
Ia menyebutkan, awalnya pelaku meminta nomor handphone mandor. Namun marah karena tidak dapat, akhirnya pelaku melakukan penusukan terhadap korban.
"Pelaku merasa kesal terhadap korban, sehingga memicu perkelahian. Selanjutnya pelaku menusukan satu kali ke bagian pinggang bawah sebelah kiri korban," tuturnya.