Langgam.id - Ustaz fenomenal asal tanah Papua, Fadlan Garamatan, mengisi kegiatan wirid pengajian bulanan yang rutin dilaksanakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Padang, Jumat (6/9).
Tak ayal, dalam tausiah yang disampaikan muballigh bernama lengkap Muhammad Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garamatan itu mampu menyita perhatian dan menginspirasi seluruh ASN dalam kegiatan yang dilangsungkan di Masjid Agung Nurul Iman Padang tersebut.
Seperti diketahui, dari awal mula berdakwah hingga saat ini pria yang lahir dari keluarga Muslim, 17 Mei 1969 di Patipi, Fak-fak, Papua itu sudah mampu mengislamkan sebanyak 230 ribu orang.
Kemudian ia membangun sebanyak 961 masjid, 14 pesantren serta memiliki 6 kapal dakwah yang mana ia bertanggungjawab mengasuh terhadap ribuan siswa di Papua.
Di awal tausiahnya, Ustaz Fadlan menceritakan sejak kecil dia sudah belajar Islam. Ayahnya adalah guru SD, juga guru mengaji di kampungnya. Pengetahuan ilmu agamanya kian dalam ketika kuliah dan aktif di berbagai organisasi keagamaan sewaktu di Makassar dan Jawa.
Pasca lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 80 an, anak ketiga dari tujuh bersaudara ini tidak memilih untuk menjadi pegawai negeri atau pengusaha, akan tapi memilih jalur dakwah sebagai salah satu jalur yang ia geluti dan lakoni sepanjang hidupnya.
"Hal ini saya lakukan terutama sekali karena saya menginginkan agar masyarakat yang ada di Papua menjadi warga masyarakat yang maju dan kelak orang-orang di sana menjadi mualaf, warga muslim seluruhnya," ungkap ustaz Fadlan dalam kegiatan wirid bulanan yang dihadiri Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dan para pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang itu.
Ia melanjutkan, misi awal mulanya berdakwah adalah mengislamkan orang-orang yang ada di sekitar kampung halamannya dulu yaitu di Lembah Waliem Wamena. Ia pun pernah memiliki pengalaman yang
begitu pahit. Dia pun mengaku pernah berdakwah sendirian untuk menuju suatu perkampungan di daerah Papua dengan waktu tempuh tercepat 3 bulan dengan berjalan kaki. Meski demikian hal tersebut tidak pernah menyurutkan hati dan tekadnya untuk terus berdakwah.
Dia juga mengatakan, mana kala suatu hari saat ia berdakwah di sebuah pelosok desa yang ada di Papua mendapat serangan yang begitu brutal dari masyarakat sekitar.
"Pada waktu itu saya dan rombongan berjumlah tujuh orang mendadak diserang dengan menggunakan panah oleh masyarakat sekitar. Akibat serangan itu saya terkena anak panah dan mengakibatkan salah satu lengan saya mengalami patah tulang. Namun alhamdulillah kami bersyukur dapat selamat saat itu," kisahnya.
Lebih lanjut kata pria berkulit gelap, berjenggot dan kemana-mana memilih membalut tubuhnya dengan jubah itu, baginya dakwah adalah tujuan hidupnya. Dan selagi berada di jalan Allah SWT jangan pernah untuk takut menyampaikan sebuah kebenaran kepada siapa pun.
"Apalagi terhadap kematian, karena mati itu artinya pulang. Maka itu tentu kita harus bahagia dan tidak perlu kita takutkan. Sebab yang harus kita siapkan itu adalah bekal ketika pulang untuk bertemu dengan yang menciptakan kita," tukuknya yang disambut antusias hadirin dikesempatan itu.
Sementara itu Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang menyambut baik kehadiran ustaz al-mukarram Fadlan Garamatan yang tengah memberikan tausiah di hadapan ASN Pemko Padang dalam kegiatan wirid bulanan Pemko Padang.
"Maka itu kita sangat berterima kasih atas kehadiran ustaz, dimana dari awal hingga akhir tausiah kita semua mendapatkan cukup banyak ilmu pengetahuan tentang keislaman dan juga dari kisah-kisah perjalanan dan perjuangan dakwah beliau yang menginspirasi kita untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sesuai dengan namanya Fadlan yang artinya memiliki keutamaan dan kelebihan. Sebagaimana beliau mampu mengislamkan sampai ratusan ribu orang menjadi mualaf disertai kebaikan-kebaikan lainnya," ungkap wali kota yang juga seorang da'i itu.
Mahyeldi pun mengimbau kepada seluruh ASN untuk dapat mengambil hikmah dan pembelajaran serta motivasi dari pesan tausiah yang disampaikan ustaz Fadlan.
"Semoga kita akan menjadi insan yang lebih baik lagi seiring memasuki tahun baru Muharram 1441 H. Mudah-mudahan akan menghadirkan kita menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah serta bangsa yang baldatun, toyyibatun wa rabbun ghafur," imbuh wako.
Di akhir kegiatan, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyerahkan bantuan donasi dari Pemko Padang untuk pengembangan Islam di Papua yang diterima oleh ustaz Fadlan Ramatan. (Osh)