Langgam.id - Ustaz Derry Sulaiman turut mengomentari pernyataan atau analogi Yaqut Cholil Qoumas yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama soal suara azan dan gonggongan anjing.
Menurut Ustaz Derry Sulaiman, analogi atau perumpamaan yang digunakan Yaqut sangatlah tidak tepat.
"Menteri Agama tidak mengatakan suara azan itu seperti suara anjing. Semua prang tahu. Terus kenapa pada marah? Kenapa tersinggung dengan ucapan Menteri Agama? Yang orang marah itu, kenapa Menteri Agama memilih perbanidngan suara azan dengan gonggongan anjing secara bersamaan," ujar Ustaz Derry dikutip dari sebuah video yang diupload di akun YouTube miliknya, Minggu (6/3/2022).
Harusnya, kata Ustaz Derry, perbandingan itu apple to aplle. "Mestinya, suara azan itu dibandingkan sengan suara lonceng gereja, dengan suara puja puji di Pura. Apple to apple, bukan membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing," ungkapnya.
Maknya, tambah Ustaz Derry Sulaiman, alangkah indahnya jika Menteri Agama mengakui kekhilafannya.
"Akui kekhilafan itu, kemudian meminta maaf kepada semua orang yang tersinggung dan terluka dengan ucapan itu," tegasnya.
Kemudian dalam video itu, juga ditampilkan cuplikan sebuah tulisan "Ga habis pikir... Kenapa memilih gonggongan anjing sebagai perumpamaan? Semoga menteri agama mau mengakui kekhilafannya dan meminta maaf. Sudahi kekisruhan ini," tulisnya.
Diketahui, analogi Yaqut terkait suara azan dan gonggongan anjing itu masih menjadi kisruh di tengah-tengah masyarakat.
Banyak umat Islam yang tidak terima atas pernyataan tersebut, ada yang meminta Yaqut mengundurkan diri, ada juga yang meminta agar ia mengakui kesalahan serta meminta maaf.
Hingga saat ini, Yaqut Cholil Qoumas masih belum menyatakan bahwa ia khilaf dan meminta maaf.
Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto menyebutkan, bahwa Yaqut sama sekali tidak membandingkan azan dengan lainnya.
Lalu, Yandri meminta, agar masyarakat tidak mem-framing dengan isu yang tidak benar. "Tidak ada Menag membandingkan Azan, tidak perlu gorengan," ucap Yandri.
Yandri mengeklaim, bahwa ia sudah mengklarifikasi dan memastikan, Yaqut tidak membandingkan azan, dan ia menyatakan menolak cara demo yang tidak santun.
Baca juga: Respons Pernyataan Menag RI, Pemuda Tarbiyah Sumbar: Metode Berpikir Yaqut Itu Salah
"Jika ada protes silakan saja, tapi dengan kesantunan. Berhentilah menggoreng yang tidak perlu. Kembali ke kehidupan normal, beribadah sesuai agama masing-masing," katanya.