Usai Pengusiran, Harimau yang Muncul di Solok Selatan Diduga Sudah Kembali ke Hutan

5-bulan-rehabilitasi-di-dharmasraya-harimau-puti-maua-agam-mati-akibat-sakit

Ilustrasi Harimau Sumatra. [foto: canva.com]

Berita Solok Selatan - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Usai Pengusiran, Harimau yang Muncul di Solok Selatan Diduga Sudah Kembali ke Hutan.

Langgam.id - Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) bersama masyarakat telah melakukan pengusiran harimau sumatera di Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan.

"Petugas BKSDA sudah datang beberapa hari yang lalu. Mereka datang pada malam hari," kata Wali Nagari Padang Limau Sundai Ali Musar, Selasa (22/2/2022).

Setelah sampai di lokasi, petugas BKSDA melakukan pengusiran dengan bunyi-bunyian seperti meriam karbit. Kemudian petugas mengajarkan kepada masyarakat setempat bagaimana cara melakukan pengusiran satwa liar.

"Saat ini petugas BSKDA telah kembali. Tapi kami sudah diajari cara pengusiran dengan bunyi-bunyian," katanya.

Berdasarkan pantauan Ali di lapangan, dia mengaku menemukan jejak baru diduga harimau sumatera. Namun jejak ini sudah jauh dari pemukiman masyarakat. Jejaknya ini sudah bergeser ke dalam hutan.

Usai beberapa hari melakukan pengusiran, aktivitas warga di Nagari Padang Limau Sundai sudah mulai normal kembali. Hal ini sejak kedatangan petugas BKSDA dan memberikan sosialisasi terkait pengusiran harimau.

Dia mengatakan petugas BKSDA akan datang kembali jika masyarakat melaporkan ada kejadian yang meresahkan warga kembali.

Ia juga menyampaikan kepada BKSDA adanya ratusan babi mati ditemukan tersebar di dalam hutan dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini. Pihaknya juga diminta BKSDA untuk mencari sampel atau bangkai dari babi yang mati itu.

"Babi ini mulai ditemukan mati sejak awal Januari 2022 dan untuk saat ini sudah susah untuk ditemukan bangkai babi ini," tuturnya.

Dia menduga kemunculan harimau ini adalah kekurangan makanan akibat adanya kematian massal dari babi yang ada di dalam hutan.

"Masyarakat juga tidak ada yang melapor menemukan babi mati. Kalau ketemu pasti akan kita minta langsung untuk melakukan pengecekan ke lokasi," katanya.

Sebelumnya dilaporkan, hewan dengan nama latin panthera tigris sumatrae diduga menerkam anjing milik warga pada Kamis (17/2/2022). Anjing ditemukan dengan luka robek dan cakar di perkebunan milik warga sekitar.

Akibat kejadian ini sempat membuat warga enggan untuk pergi ke ladang. Sekarang hewan langka itu tidak muncul lagi dekat pemukiman.

Baca juga: Warga Solok Selatan Temukan Anjing Mati Diduga Diserang Harimau

Kemudian pihaknya melaporkan kejadian tersebut kepada BKSDA Sumbar. Setelah itu petugas BKSDA Sumbar telah mendatangi lokasi tempat ditemukan seekor anjing mati diduga diserang harimau.

Dapatkan update berita Solok Selatan – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Jajaran Polda Sumatra Barat (Sumbar) telah mengungkap sebanyak 355 kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang Januari hingga April 2025.
436 Orang Ditangkap Akibat Narkoba di Sumbar, Termasuk 1 Polisi
Praktisi keinsinyuran nasional, Ulul Azmi, berpandangan kondisi Sumatra Barat (Sumbar) dinilai mengalami stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi
Praktisi Keinsinyuran: Kepemimpinan di Sumbar Perlu Akselerasi Pembangunan dan Inovasi
Tundukkan Persija di Cibinong, Semen Padang Merangkak Keluar dari Zona Degradasi
Tundukkan Persija di Cibinong, Semen Padang Merangkak Keluar dari Zona Degradasi
Alarm Integritas: Menyontek dan Plagiarisme Masih Membayangi Sekolah dan Kampus di Indonesia
Alarm Integritas: Menyontek dan Plagiarisme Masih Membayangi Sekolah dan Kampus di Indonesia
HKBN 2025: BPBD Kota Padang Latih Warga Sekolah Hadapi Bencana Lewat Simulasi
HKBN 2025: BPBD Kota Padang Latih Warga Sekolah Hadapi Bencana Lewat Simulasi
Seorang warga negara Norwegia bernama Gabriel Wilhelm Kieeland (71 tahun) ditemukan meninggal di aliran sungai di Nagari Pangkalan, Kecamatan
Bule Norwegia Meninggal Dunia di Limapuluh Kota, Diduga Jatuh dari Jembatan saat Bersepeda