Usai Anaknya Ditangkap, Induk Harimau Sering Muncul di Gantung Ciri, Kabupaten Solok

Harimau di Solok

Screenshot video harimau masuk perangkap di Nagari Gantung Ciri, Kabupaten Solok yang beredar di grup WhatsApp. (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Seekor harimau dilaporkan masih sering muncul di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Diduga, harimau tersebut merupakan induk dari dua ekor anak harimau yang ditangkap beberapa waktu lalu, yang diberi nama Putra Singgulung dan Putri Singgulung.

Atas kejadian itu, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) masih memasang perangkap untuk menangkap Harimau Sumatera yang kerap muncul tersebut dan bertemu dengan warga yang berkebun di sekitar daerah Gantung Ciri.

Kepala BKSDA Kabupaten Solok, Afrilius mengatakan, perangkap tetap dipasang di lokasi tersebut karena warga yang berkebun masih bertemu dengan harimau. Harimau itu diduga induk dari dua ekor harimau yang telah ditangkap sebelumnya.

Baca Juga: Harimau yang Masuk Perangkap di Solok Berhasil Dievakuasi, Diberi Nama Putra Singgulung

"Pemasangan perangkap masih dilakukan, mengingat induknya masih sering berjumpa dengan warga yang sedang memanen cengkeh, kita mengamanankan kegiatan ekonomi warga," ujarnya, Kamis (6/8/2020).

Menurut Afrilius, di lokasi tersebut terdapat kebun warga seperti cengkeh dan lainnya. Pemasangan perangkap dilakukan untuk memberikan rasa aman terhadap warga yang saat ini sedang memasuki masa panen cengkeh.

Penanganan harimau ini, katanya, telah dilakukan sejak awal Juni 2020. Menurutnya, penanganan konflik dengan satwa yang sedang menyapih anaknya memang membutuhkan waktu lama.

Baca Juga: Konflik Harimau Sumatra di Sumbar: Kala Inyiak Turun Gunung di 3 Kabupaten

"Sudah tiga bulan kita tangani, baik kita dari BKSDA Sumbar maupun masyarakat perlu kesabaran dan berusaha hidup berdampingan dengan satwa liar," ungkapnya.

Lalu, BKSDA juga terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat soal penanganan konflik satwa liar serta terus memantau ke lokasi setiap hari.

Pemasangan perangkap akan terus dilakukan sampai pasca konflik, namun belum dapat dipastikan. BKSDA juga terkendala pendanaan dan juga menunggu arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Baca Juga: Harimau Sumatra Tertangkap di Solok Bernama Putri Singgulung

"Saya mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di kawasan harimau, bahwa kita harus terbiasa hidup berdampingan dengan satwa liar, karena memang habitatnya di sana," katanya (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) menyebut konflik satwa dengan manusia meningkat lantaran jumlah pakan di habitatnya berkurang.
BKSDA Sumbar Sebut Konflik Harimau dan Manusia Karena Jumlah Pakan Berkurang
Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
BKSDA Sumbar: Konflik Satwa dan Manusia Meningkat, Didominasi Harimau Sumatra
Gunung Talang Kabupaten Solok (istimewa)
Gunung Marapi Ditutup, BKSDA Sumbar Bakal Buka Jalur Pendakian 3 Gunung Lainnya Tahun Ini
BKSDA Sumbar memanggil para remaja yang melakukan pendakian secara ilegal di Gunung Marapi, Sumbar pada 19 Januari 2025 lalu.
Tiga Pendaki Ilegal Gunung Marapi Akui Kesalahan, BKSDA Beri Sanksi Tegas
BKSDA Sumbar melakukan pemeriksaan terkait enam orang pendaki ilegal pasca beredarnya video melakukan pendakian ke Gunung Marapi
Viral di Medsos Pendakian Ilegal ke Gunung Marapi, Ini Kata BKSDA Sumbar
Sekda Kabupaten Solok, Medison mengungkapkan bahwa masih ada lebih dari 1.300 keluarga di daerah itu yang belum menikmati listrik.
1.300 Keluarga di Kabupaten Solok Belum Menikmati Listik