Langgam.id - Universitas Andalas menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Rapat Kerja (Raker) Satuan Pengawas Internal (SPI) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Perdidikan Tinggi se Indonesia yang berlangsung di Grand Inna Muara Padang dari 8-11 Desember 2019.
Raker yang dihadiri oleh sekitar 530 peserta dari 96 Perguruan Tinggi se Indonesia itu dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH yang ditandai dengan pemukulan gong.
Ketua Forum SPI PTN Dr. Witarsa, MSi mengatakan perubahan organisasi kementerian saat ini tentu akan memberikan perubahan terhadap peraturan perguruan tinggi.
"Sehingga SPI harus merespon perubahan tersebut dengan cepat agar tujuan organisasi di perguruan tinggi bisa berjalan baik," ujarnya.
Ia berharap kegiatan yang berlangsung selama tiga hari kedepan dapat berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Dr Yuliandri, SH, MH mengatakan keberadaan SPI termasuk salah satu pilar utama dalam mewujudkan wilayah bebas korupsi di perguruan tinggi.
"Sebagaimana yang dikutip dari himne SPI yakni mewujudkan wilayah bebas korupsi dan diharapkan benar-benar terealisasikan di perguruan tinggi," ujarnya.
Menurutnya, secara organisasi SPI memiliki peran penting di semua lembaga pendidikan perguruan tinggi yakni berperan penting dalam proses pengembangan sumber daya manusia, aset-aset, dokumen dan anggaran organisasi. “Peran SPI sangat menentukan sekali," sebutnya.
Ia juga mengatakan SPI merupakan perpanjangan tangan dari Itjen Ristekdikti sehingga apapun tugas yang diemban oleh SPI harus meningkatkan semua kemampuan melalui rapat kerja ini.
“Tanggung jawab yang diberikan Itjen Ristekdikti ke SPI harus dioptimalkan sehingga semua harapan ke depannya harus diwujudkan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan ke depannya tindakan pencegahan untuk mengantisipasi terjadi penyimpangan wajib dilakukan SPI agar perguruan tinggi lebih baik lagi.
Ia berharap kegiatan Raker SPI dapat memberikan keputusan yang lebih baik lagi ke depannya demi kemajuan Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Dr Yurniwati mengatakan jumlah peserta dalam kegiatan tersebut mencapai 530 orang dari 96 perguruan tinggi dan LL DIKTI se-Indonesia.
Selain itu, ia juga mengunggkapkan SPI berperan penting sebagai early warning system dalam mengawal organisasi. (rls)