Langgam.id - Dewan Profesor Universitas Andalas kembali mengukuhkan guru besar baru di kampus tersebut. Kali ini, sebanyak lima orang guru besar dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) mengikuti prosesi pengukuhan tersebut.
Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Zainul Daulay, SH. MH dari Fakultas Hukum yang mengangkat tema pidato Pengaturan Perlindungan Pengetahuan (Obat) Tradisional dalam Dimensi Hukum Internasional dan Praktik Negara Asean.
Kemudian, Prof. Dr. Busyra Azheri, SH, M. Hum dengan judul pidato orasi Perseroan Perorangan Sebagai Kuasi Badan Hukum dalam Undang-Undang Cipta Kerja, dan Prof. Dr. Zefrizal Nurdin, SH, M. Hum dengan judul orasi Dilema Pengaturan Tanah Ulayat dalam Hukum Negara.
Selanjutnya, Prof. Dr. Aria Zurnetti, SH, M. Hum dengan judul pidator pengukuhan yakni Pembaruan Hukum Pidana Nasional Melalui Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 Tentang KUHP Perspektif Hukum yang Hidup dalam Masyarakat : Suatu Harapan dan Tantangan dalam Penegakan Hukum Pidana.
Terakhir, Prof. Dr. drg. Nila Kasuma, M. Biomed dari Fakultas Kedokteran Gigi dengan pidato pengukuhan Tantangan dan Potensi di Bidang Biologi Oral. Prof. Nila merupakan guru besar pertama dari FKG Unand.
Prosesi pengukuhan terhadap lima guru besar tersebut dipimpin langsung Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH, Ketua Dewan Profesor Prof. Dr. Apt. Marlina, Sekretaris Dewan Profesor Prof. Dr. Ir. Rusnam, MS, dan Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Syafrizal Sy.
Rektor Unand Yuliandri mengapresiasi para guru besar yang sudah mencapai jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Ia berharap ilmu maupun temuan para guru besar bisa diaplikasikan dan memberi dampak bagi masyarakat luas.
"Beberapa yang dikukuhkan sudah lama keluar SK guru besarnya. Makanya, para guru besar kami minta untuk segera melakukan pengukuhan," kata Yuliandri, Selasa (22/8/2023).
Ia mengatakan saat ini, jumlah guru besar aktif di Unand sekitar 170 orang, dan ada penambahan lagi, karena sudah keluar SK guru besar untuk beberapa orang. Unand, imbuhnya, mendorong para dosen untuk mengejar jabatan tertinggi di kampus dengan menjadi guru besar. (*/Fs)