Langgam.id - Universitas Andalas mengukuhkan empat orang guru besar baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Kedokteran pada Sabtu, (24/8/2024) di Convention Hall, kampus Limau Manis.
Empat guru besar baru itu adalah Prof. Dr. Admi Nazra, M.Si. M.Sc pada bidang ilmu matematika fuzzy, dan Prof. Dr. Ferra Yanuar, S.Si. M.Sc pada bidang ilmu analisis regresi/statistika dan teori peluang (Fakultas MIPA).
Kemudian, dari Fakultas Kedokteran yaitu Prof. Dr. Nuzulia Irawati, MS sebagai guru besar tetap pada bidang ilmu parasitologi dan Prof. Dr. Dra. Arni Amir, MS sebagai guru besar tetap pada bidang ilmu biologi.
Dalam pidato pengukuhan tersebut, Nuzulia Irawati mengangkat tema 'Infeksi Oportunistik Protozoa pada Imuno Kompromais'. Ia menjelaskan infeksi oportunistik merupakan infeksi yang terjadi akibat adanya penurunan sistem kekebalan tubuh.
Menurutnya, infeksi yang disebabkan oleh parasit ini merupakan salah satu masalah kesehatab utama, di mana 3,5 miliar orang terinfeksi secara global.
"Salah satunya infeksi protozoa sebagai penyebab utama diare, terutama pada anak-anak. Namun, ini masih sering diabaikan oleh masyarakat karena memang tanpa gejala atau hanya gejala ringan saja," sebutnya.
Kemudian, Prof Arni Amir mengangkat tema orasi 'Kajian Infertilitas pada Pria'. Ia menjelaskan infertilitas adalah kondisi dimana pasangan suami istri belum bisa mendapatkan kehamilan setelah teratur melakukan hubungan seksual lebih dari 12 bulan tanpa alat kontrasepsi.
Kasus infertilitas di Indonesia mencapai 10 hingga 15 persen dari jumlah pasangan usia subur atau mencapai 4-6 juta pasangan. Peran pria dalam infertilitas mencapai 20-30 persen.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya infertilitas. Mulai dari faktor usia, gangguan hormonal, gangguan sistem reproduksi, obesitas, hingga tingkat stres.
"Pada pria itu bisa karena faktor internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya, kelainan anatomis, kelainan genetik, kelainan senyawa tubuh seperti adanya kelainan fungsi hormon dan enzim. Secara eksternal bisa karena paparan zat logam, paparan zat adiktif seperti alkohol dan rokok, serta gangguan obat-obatan," sebutnya.
Guru besar lainnya, yakni Admi Nazra mengangkat pidato berjudul 'Suatu Kontribusi dalam Teori Fuzzy Logic dan Aplikasinya dalam Masalah Pengambilan Keputusan'. Serta Prof Ferra Yanuar dengan judul pidato "Analisis Bayesian Sebagai Suatu Metode Pemodelan Statistika yang Robust di Era Big Data.
Ketua Dewan Profesor UNAND, Prof. Apt. Marlina, Ph.D mengharapkan temuan para guru besar yang baru dikukuhkan ini, akan memperkaya khazanah ilmu dan penelitian di UNAND, sehingga temuan ini juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Rektor UNAND Efa Yonnedi, Ph.D mengucapkan selamat kepada guru besar yang dikukuhkan. Dengan begitu, imbuhnya, UNAND memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya.
"Hal ini, tentunya akan membuat keberadaan UNAND semakin diakui oleh masyarakat dan dunia. Sebab, jabatan guru besar menunjukkan pengakuan akan kompetensi di bidang akademik. Dengan demikian, semakin banyak guru besar yang dikukuhkan menunjukkan bahwa semakin banyak pakar yang kita miliki," katanya.
Ini tentunya, kata Efa, akan berdampak pada penilaian terhadap UNAND yang semakin baik, dan ini akan semakin meningkatkan kualitas kampus sebagai salah satu dari jajaran kampus terbaik di Indonesia.
"Saya dan UNAND berharap, setelah pengukuhan guru besar ini, kontribusi Bapak/Ibu kepada Universitas Andalas akan semakin besar. Setelah memperoleh jabatan tertinggi di bidang akademik ini, semangat menulis, mengajar, mengabdi, dan meneliti bukan kendur, tapi justru harus ditingkatkan untuk memberi kemaslahatan yang lebih besar," katanya.
Ia mengingatkan gelar guru besar yang disandang bukanlah sekadar sebuah penghargaan, melainkan amanah dan tanggung jawab yang amat mulia.
"Bapak dan Ibu adalah teladan bagi para dosen dan mahasiswa, serta sumber inspirasi bagi generasi penerus bangsa," kata Alumnus University of Manchester itu.
Dengan tambahan pengukuhan guru besar ini, UNAND kian menancapkan status sebagai salah satu perguruan tinggi dengan julam profesor terbanyak di Indonesia, yaitu sampai saat ini 178 orang guru besar. (*/Fs)