Langgam.id - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang menggelar pelatihan singkat pengabdian kepada masyarakat tentang gender dan anak berbasis ABCD & PAR di Rocky Hotel Padang.
Pelatihan ini digelar selama tiga hari, Sabtu-Senin (24-26 Junu 2023) dengan melibatkan 55 peserta dari kalangan tenaga pendidik dan kependidikan.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ternama dengan level internasional dan nasional, seperti Jarot Wahyudi dan Nabiela Naily, masing-masing merupakan dosen dari UIN Sunan Kalijaga dan UINSA Surabaya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Yasrul Huda mengatakan, dengan kegiatan ini akan lahir dosen pengabdi atau kemitraan yang handal.
"Sama halnya dengan pengajar dan peneliti. Kita semua punya potensi untuk itu. Dosen itu terikat dengan tugas utama yang tidak bisa lepas. Layaknya kita menyebut dengan tridharma perguruan tinggi, seperti pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Basisnya untuk pengabdian itu adalah masyarakat dengan mahasiswa dan dosen. Caranya adalah dengan memahami style atau bagaimana car akita menggali potensi yang ada di masyarakat," ujar Yasrul.
Sementara itu dua narasumber yang berkompenten dengan pengetahuannya, seperti Nabiela Naily dan Jarot Wahyudi di hadapan peserta menjelaskan bahwa pengabdian berbasis ABCD & PAR adalah sebuah model dan kebijakan terbaru.
Dasarnya adalah dulu sering disebut dengan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai dengan pedoman yang ada dan dikeluarkan oleh Kementerian Agama.
Kini, semua proses ini telah beralih menjadi Kemitraan Universitas Masyarakat (KUM). Artinya kebijakan KUM ini mengusung paradigma baru. Sistemnya pengabdian saat ini dan dimasa datang masyarakat tidak lagi menjadi obyek penelitian akan tetapi terintegrasi dan bermitra antara pengadi dengan masyarakat. Intinya, dalam paradigma terbaru adalah sudah pula terintegrasi antara Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian artinya tidk dikhotomis lagi seperti masa lalu.
Konsep utamanya dalam pengabadian andalah ABCD, artinya melalui pendekatan Asset Based Community Development) dan Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL) dan model kemitraan kampus-kampung yang dimotori oleh kelompok kerja (Pokja) yang dapat membuahkan tata kehidupan demokratis di masyarakat.
Sebagai tim pengabdi, yang dibutuhkan dan diharapkan saat ini kita harus membangun sebuah proses baru dengan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan orang-orang yang dianggap penting dan berpengaruh.
Namun, sebelum melangkah jauh ke arah sana maka perlu terlebih dulu dibangun yang namanya hubungan komunikasi yang sejajar dengan menempatkan mereka sebagai mitra dan asset serta menggali potensi yang ada.
Harapan kita di balik pengabdian ini nantinya, tambah Jarot yang sudah mengabdi disejumlah negara seperti di Belanda serta beberapa daerah di Indonesia, cara yang paling ampuh untuk mengadi itu adalah kita harus mampu membaca setiap potensi yang tersedia di daerah kita.
Misalnya pada masa covid semua orang kan tidak boleh keluar rumah karena tertulas pandemi. Ada sebuah desa di sekitar tempat saya tinggal dijadikan sebagai desa binaan untuk proses belajar mengajar bagi anak-anak. Rumah-rumah yang selama ini banyak yang kosong di sulap menjadi tempat pendidikan. Hasilnya sangat membantu para anak didik. Sehingga mereka saat ini merasa betul-betul merasakan dampaknya. Mahasiswa dalam proses ini saya libatkan secara langsung.
Baca juga: Asesor BAN-PT Asesmen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN IB Padang
"Tapi, sebelumnya itu saya lakukan, pemetaan asset menjadi tugas utama saya. Dan hasilnya sangat berdampat positif. Khususnya untuk UIN IB Padang, karena di daerah ini kaya budaya dan adat istiadat yang punya keunikan ayo gerakkan potensi itu sebagai asset pengabdian kita. Utamanya harus ada desa binaan oleh UIN IB Padang. Dan langkah strategsinya segera bentuk satu unit Pengabdian Kemitraan," katanya. (*/adv)