Langgam.id - Setiap kali wisuda ada satu mata acara sambutan Rektor. Begitu juga dalam wisuda ke 89 UIN Imam Bonjol, Sabtu dan Ahad, 27 dan 28 Mei 2023 di Kampus III Sungai Bangek Koto Tangah Kota Padang.
Di antara isi pokok sambutan Rektor pada saat wisuda dihadapan Senat Universitas, wisudawan dan undangan adalah mengapresiasi dukungan semua pihak dan sekaligus Rektor menyampaikan prestasi dan capaian yang sudah didapatkan.
Cuplikan pidato Rektor yang mendapat aplus adalah rekognosi atau pengakuan masyarakat terhadap UIN yang trendnya semangkin membaik dan meningkat. Dalam momentum ini kami sampaikan, rekognisi masyarakat terhadap perkembangan UIN Imam Bonjol terus meningkat. Hal itu terlihat dari peminat Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) tahun 2023, UIN Imam Bonjol menduduki peringkatat pertama sebagai kampus PTKIN yang paling diminati di Pulau Sumatera, dan peringkat kelima dari 59 PTKIN seluruh Indonesia (Naskah Sambutan Rektor Wisuda Angkatan ke 89, 27-28 Mei 2023, H. 7).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia ditulis rekognisi n 1 hal atau keadaan yang diakui,pengakuan; 2 pengenalan; 3 penghargaan. Pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap alumni dan civitas akademika UIN Imam Bonjol terus mengalami peningkatan tidak saja peminatan calon mahasiswa, tetapi juga peran, fungsi dan kontribusi alumni, dosen dan civitas akademika.
Keberadaan Dosen dan alumni dalam pergerakan keumatan dan kebangsaan begitu nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Media memuat berita positif tentang kiprah pimpinan, dosen, alumni dan mahasiswa yang menjadi fakta peningkatan rekognisi masyarakat.
Pada level nasional alumni IAIN/UIN Imam Bonjol terus memainkan peran penting pada bidang yang luas. Di antara alumni yang menjadi figur penting saat ini adalah Ketua PP Iluni, Manager Nasution anggota Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK), di Mahkamah Agung ada Mardi Chandra, di Kepolisian ada Brigjen Rifki Yuniarfi, kepala BNN Provinsi NTT, pada kepemimpinan organisasi sosial keagamaan ada Syarfi Hutahuruk, Ketua Umum PP Perti dan sekian ratus nama alumni yang tentunya berkontribusi bagi peningkatan rekognisi masyarakat terhadap UIN Imam Bonjol.
Menukik pada tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota di Sumatera Barat dosen, alumni, mahasiswa dan tenaga kependidikan memainkan peran signifikan untuk peningkatan pendidikan, dan pergerakan umat dan bangsa. Kakanwil Kemenag, Kepala Kemenag, Ketua dan Hakim di PTA dan PA, Pimpinan Ponpes, Kepala Madrasah dan Sekolah, dan jabatan formal baik di Kementrian Agama, Instansi Vertikal, yuridis, legislatif adalah bahagian penting peran alumni IAIN/UIN untuk rekognisi UIN di masyarakat.
Tidak mengada-ada bahwa peran dosen, alumni dan mahasiswa terhadap masyarakat Sumatera Barat dalam menata, mengerakkan, memobilisasi, dan menjaga kebaikan negeri tidak mungkin dipandang kecil. Mayoritas pimpinan umat, MUI, pimpinan ormas, aktivis, politisi, dan figur pergerakan pada lembaga swadaya masyarakat adalah berasal dari kampus peradaban UIN Imam Bonjol.
Yang teranyar eksponen pimpinan, dosen dan alumni UIN secara aktif menjadi pelopor pengembangan ekonomi syariah secara lebih massif dan melembaga melalui dorongan pembentukan lembaga khusus, KDEKS.
Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sumatra Barat merupakan salah satu Program Prioritas KNEKS yang ‘netes’ pada semester perama tahun 2022. KDEKS Sumatra Barat sebagai KDEKS pertama di Indonesia, terbentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatra Barat Nomor 500-315-2022, tertanggal 7 April 2022.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa keberadaan keluarga besar UIN Imam Bonjol adalah bahagian penting dari sejarah perjalanan bangsa dan juga memberi warna maju, mundur dan arah masa depan yang lebih baik dan maju.
Sinergisitas keluarga besar UIN Imam Bonjol dengan pemerintah, khususnya dalam bidang pendidikan yang maju dan kompetitif. Penduduk Sumatera Barat yang religius dan sudah memiliki kekuatan yuridis melalui Undang-Undang nomor 17 tahun 2022 yang menetapkan karakteristik Sumatera Barat, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK), dan adat salingka Nagari. Ini jelas membuka peluang besar alumni dan civitas untuk memberikan pengabdian terbaiknya.
Baca juga: Legacy dan Sarjana Efektif
Akhirnya diingatkan bahwa kecenderungan peningkatan rekognisi masyarakat terhadap UIN Imam Bonjol adalah peluang dan sekaligus tantangan yang memerlukan kerja keras dan tanggung jawab semua pihak. Ketersediaan fasilitas yang bertambah baik, mesti diiringi peningkatan kualitas dalam semua bidang layanan menuju UIN maju, moderen dan bereputasi. (*)
Penulis: Duski Samad, Ketua Senat UIN Imam Bonjol Padang.