Langgam.id - Ketua Harian Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pesisir Selatan Toni Mardianto resmi menahkodai KONI Kabupaten Pesisir Selatan. Hal itu ditandai dengan pelantikan pengurus KONI Pesisir Selatan periode 2021-2025 di Painan, Kamis (23/12/2021).
Pelantikan sekaligus penyerahan bendera pataka dilakukan langsung Ketua KONI Sumbar Agus S. Suardi. Acara juga dihadiri Wakil Bupati Rudi Hariyansyah dan Kabid Olahraga Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Gestrojoni.
Agus S. Suardi mengatakan, pengurus baru harus mampu menyemarakkan kegiatan olahraga di daerah setempat. KONI diharapkan mendorong lahirnya atlet berprestasi ke depannya.
Banyak harapan yang tertumpang kepada pengurus baru dilantik. Harapan itu, lanjutnya, demi mewujudkan olahraga yang lebih baik.
Wakil Bupati Rudi Hariyansyah mengatakan, pelantikan pengurus KONI mesti menjadi momentum dan tolakan bagus dalam membangun olahraga Pesisir Selatan. Dia berharap, kepengurusan periode 2021-2025 mampu menjawab kegagalan daerah pada dua kali ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
"Olahraga Pesisir Selatan harus segera bangkit. Momen ini dapat meningkatkan semangat dan prestasi olahraga di Pesisir Selatan," kata Rudi.
Ketua Umum KONI Toni Mardianto mengatakan, bersama pengurus lain, mereka akan membentuk Komite Olahraga Kecamatan (KOK) ke depannya. Dengan begitu, katanya, pembinaan olahraga lebih terarah.
"Masing-masingnya memiliki satu cabang unggulan yang menjadi fokus pembinaan. Sesuai jumlah kecamatan, Pesisir Selatan minimal memiliki 15 cabang olahraga (Cabor) andalan ke depannya," kata Toni.
Menurutnya, pembentukan KOK merupakan amanah Pasal 20 Anggaran Dasar (AD) KONI. Dimana, KONI kabupaten atau kota, dapat menunjuk koordinator olahraga yang menangani bidang pembinaan prestasi di tingkat kecamatan.
"Koordinator di tingkat kecamatan ini yang akan membantu KONI kabupaten. KOK bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum KONI kabupaten," katanya.
Sisi lain disampaikan, pembinaan olahraga harus menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk pemerintah nagari. Dana desa bisa dialokasikan untuk pembinaan, dengan nominal maksimal Rp30 juta.
"Kami optimis, keberadaan KOK kelak mampu mencetak atlet-atlet daerah berprestasi. Apalagi, sejauh ini Pesisir Selatan cukup dikenal sebagai gudang atlet berskala nasional," tuturnya. (*)