Tips Mengelola Stres: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tips Mengelola Stres: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya dengan baik

Ilustrasi pekerja stres (Canva)

Stres sering kali di artikan sebagai bentuk negatif seperti gila, tertekan, marah-marah ataupun sulit berpikir. Stres muncul dimana kondisi tubuh atau jiwa kita mengalami goncangan yang mana mengalami suatu kondisi yang di luar kebiasaan. Kebiasaan ini bisa dapat bersifat negatif ataupun positif seperti kondisi di tagih hutang, keluarga kecelakaan, mengikuti suatu tes, diterima sebagai PNS ataupun mendapatkan hadiah.

Menurut Hans Selye dalam buku The Sters Of Life (1956) mengatakan, “Tak seorang pun yang tak pernah stres sama sekali. Stres ditimbulkan bukan hanya oleh penyakit serius, luka fisik atau mental yang parah. Stres juga tidak selalu negatif. Stres adalah bumbu kehidupan, karena emosi atau aktivitas apapun bisa menimbulkan stres. Stres sebenarnya merupakan respon tubuh terhadap apa yang terjadi di sekeliling kamu dan di dalam diri kamu sendiri.”

Manusia sangat peka terhadap rangsangan yang mana hal ini dapat menimbulkan stres pada seseorang. Stres bisa muncul dari beberapa kategori secara umum yaitu:

Manusia

Kehadiran akan seseorang dalam kehidupan bukanlah hal yang aneh karna kita manusia merupakan makhluk sosial yang butuh sosialisasi dengan seseorang. Tapi bagaimana ketika kita dihadapkan dengan seseorang yang membuat kita merasa tertekan, membuat kita jengkel, tidak bersemangat ataupun merasa di manfaatkan oleh seseorang? Pasti hal ini akan sulit bagi kita, dimana kita merasa tidak nyaman, ingin menghindar. Hal ini merupakan salah satu bentuk stres yang akan muncul ketika kita tidak bisa menyeimbangi seseorang.

Uang

Hampir sebagian orang mempercayai bahwa uang bisa menjamin mutu kehidupan. Semua keberadaan dan kebendaan yang dimiliki bisa diukur dengan uang seperti merawat tubuh, tempat sekolah, kendaraan pribadi, komunitas dan banyak lainnya. Bayangkan kita berada di kondisi kekurangan yang mana kita akan benyak memikirkan sesuatu seperti bagaimana mana makan untuk besok, uang sekolah anak, cicilan dan lain-lain. Jadi walaupun uang bukan segalanya namun dengan adanya uang kita bisa memenuhi kebutuhun sehingga akan mengurangi tingkat stres.

Pekerjaan

Pekerjaan merupakan sebuah status yang dimiliki oleh seseorang dan menghabiskan banyak waktu untuk pekerjaannya itu. Pekerjaan sangat dekat kaitannya dengan gaji, kebanggaan, kepuasan dan inilah yang menyita begitu banyak waktu yang memungkinkan stres muncul. Dalam hal ini perlu ada analisis beban kerja agar pekerja tetap fokus dan mampu mengelola tingkat stres saat bekerja.

Waktu Senggang

Waktu senggang adalah jeda yang ada setelah kita melakukan kegiatan rutin yang menyita waktu banyak. Seperti halnya karyawan di kantor, masih banyak orang-orang yang belum memanfaatkan waktu senggangnya. Memanfaatkan waktu senggang bisa seperti sekedar menyapa teman kantor, melihat suasana diluar kantor, ataupun menelepon seseorang. Orang yang bekerja selama beberapa jam dengan keadaan serius dan berpikir akan melakukan istirahat di akhir pekan saja siap-siap akan menerima sinyal stres yang akan menyapa.

Pikiran

Kita adalah apa yang kita pikirkan, pikiran akan membuat gambaran tentang diri kita: apakah kita menganggap diri kita sebagai orang yang pintar, berwibawa, agamis, orang yang gagal, orang tanpa tujuan atau rendah diri itu semua akan menentukan akan menjadi seperti apa kita. Seseorang yang gagal menjaga pikirannya dan bingung mau bersandar kemana akan memunculkan berbagai suasana hati seperti, marah, kesepian, konsentrasi yang menurun dan emosi yang naik turun.

Tubuh

Tubuh dan jiwa saling mempengaruhi yang mana satu stres dapat mengakibatkan stress yang lain. Tubuh yang kurang terawat dan terlalu lelah bisa menyebabkan stres mental seperti kondisi tubuh yang terlalu capek bekerja bisa menyebabkan kejenuhan. Stres bisa muncul kapan saja untuk mengelola stres dengan baik langkah pertama yaitu kenali dulu gejala tubuh yang sedang mengalami stres. Adapun cara untuk mengenali gejala stres yaitu bisa dilihat dari segi fisik, emosional, dan perilaku.

a. Gejala fisik

  • Sakit kepala
  • Sulit menelan
  • Sariawan di lidah
  • Sakit leher
  • Pusing
  • Sakit punggung
  • Nyeri otot
  • Rasa lemah
  • Sembelit
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sakit di bagian dada
  • Jantung berdebar
  • Sering buang air kecil
  • Napas terganggu
  • Tekanan darah tinggi
  • Tidak dapat tidur
  • Tidur berlebih
  • Tangan atau kaki dingin

b. Gejala Emosional

  • Mudah tersinggung
  • Suasana hati berubah-ubah
  • Depresi
  • Mimpi buruk
  • Panik
  • Sering menangis
  • Amarah
  • Muncul pikiran bunuh diri
  • Kehilangan konsentrasi
  • Pikiran kacau
  • Menarik diri dari orang lain
  • Frustasi

c. Gejala Perilaku

  • Dahi berkerut
  • Menggigit kuku
  • Menarik atau memututar rambut
  • Mengonsumsi alcohol
  • Diet ketat
  • Makan secara berlebihan
  • Sering menunda pekerjaan
  • Kehilangan ketertarikan pada penampilan
  • Merokok secara berlebihan
  • Sering menunda pekerjaan
  • Lamban melakukan sesuatu
  • Memakai obat-obatan

Cara Efektif Mengelola Stres

Setelah melihat beberapa gejala yang telah dipaparkan diatas pasti kita berpikir bagaimana cara untuk mengelola stres, apakah kita harus langsung ke psikolog atau bagaimana. Sebelum kita memasuki cara mengelola stres kita lihat dulu tipe orang-orang dalam menghadapi stres. Dalam menghadapi stres ada dua tipe orang ketika berada di posisi stres yaitu posisi positif ataupun posisi negatif.

Dari segi positif dulu, kita bisa sharing atau berbagi cerita pada orang yang kita percaya seperti ketika kita mengajukan judul skripsi pada dosen dan judul itu ditolak oleh dosen pasti kita akan merasa kesal, sedih ataupun merasa bodoh. Maka kita bisa berbagi cerita kepada sahabat, orang tua atau siapa pun yang kita percayai, hal ini dapat mengurangi beban emosi yang ada pada diri kita.

Sedangkan dilihat dari sisi negatif ada orang-orang yang lari dari suatu masalah yang sedang dihadapinya. Hal ini tidak akan membuat masalah yang sedang dihadapi selesai malah akan menambah permasalah baru pada kehidupannya. Pelarian yang biasa dilakukan oleh orang-orang yaitu dengan narkoba, minuman keras, apatis dan lainnya. Nah, dari itu kita perlu tau cara untuk mengelola stres yang sedang dihadapi, mengelola stres merupakan suatu usaha untuk mengurangi atau meniadakan dampak negatif dari stres. Adapun caranya sebagai berikut:

  1. Pendekatan Farmakologi
    Pendekatan Farmakologi yaitu dengan cara mengonsumsi obat-obat yang telah direkomendasikan oleh dokter jiwa seperti orang yang kesulitan tidur atau depresi berat akan direkomendasikan obat penenang.
  2. Pendekatan perilaku
    Pendekatan perilaku yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku yang menimbulkan stres. Seperti orang yang kesulitan berbicara di muka umum terapi yang bisa dilakukan dengan cara menghafal materi yang ingin disampaikan, berlatih didepan cermin atupun dengan bantuan dari orang lain seperti keluarga yang berpura-pura menjadi penontonya.
  3. Pendekatan Kognitif
    Pendekatan kognitif yaitu dengan cara mengubah pola pikir individu, hal ini biasanya dilakukan oleh terapis pada pasiennya. Ketika seorang pasien merasa dirinya kurang berharga terapis akan menanyakan apa yang menyebabkan pasien merasa kurang berharga, misalnya pasien menjawab karna dia kurang pintar nilai matematikan kurang bagus sehingga ia merasa dirinya bodoh dari pada teman-temannya. Terapis akan mengalihkan pikiran seperti mencari tahu pelajaran yang disukai dan menggiring kita untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki.
  4. Relaksasi
    Relaksasi adalah upaya untuk melepaskan ketegangan baik secara fisik maupun mental. Relaksasi dapat berupa relaksasi otot, relaksasi kesadaran indra seperti membayangkan suatu yang dapat merilekskan dan relaksasi melalui yoga, meditasi maupun keagamaan.

Orang yang mampu dalam memanajemen stres akan memudahkannya dalam mengatasi stres yang muncul. Hal ini harus di latih sehingga akan menjadi keterampilan baru dalam mengadapi stress. Semakin dilatih akan semakin mudah bagi seseorang untuk menjaga pola pikirnya tetap dalam keadaan aman.

Penulis: Harmaiza Dewi merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Andalas

Baca Juga

Fenomena 'Job-Education Mismatch' pada Lulusan Magister: Pandangan Mendikbud
Fenomena 'Job-Education Mismatch' pada Lulusan Magister: Pandangan Mendikbud
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
Kementerian Agama RI sudah menetapkan 1 Ramadan 1445 H 2024 jatuh pada Selasa (12/3/2024). Penetapan awal Ramadan 2024 diputuskan secara
12 Tips Sehat Jalankan Puasa Ramadan, Salah Satunya Berolahraga
Ini Tanda Kesehatan Mental Kamu Sedang Terganggu
Ini Tanda Kesehatan Mental Kamu Sedang Terganggu
Fenomena Pernikahan Usia Dini, Ini Tantangan dan Dampaknya
Fenomena Pernikahan Usia Dini, Ini Tantangan dan Dampaknya
Ilustrasi orang tua mengasuh anak Ilmu Parenting: Cara Mengawal Tumbuh Kembang Anak
Ilmu Parenting: Cara Mengawal Tumbuh Kembang Anak