Langgam.id - Viralnya penggerebekan salah satu penjual sate berbahan daging babi di kawasan Simpang Aru Padang pada Selasa (29/1/2019) malam, membuat masyarakat waspada dengan daging babi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kota Padang Drh. Sovia Hariani mengatakan, masyarakat dapat membedakan daging babi dan sapi dari beberapa cara.
Pertama membedakan daging sapi dan daging babi dapat diamati dari perbedaan warnanya, daging sapi berwarna merah hati sedangkan daging babi merahnya lebih pucat.
Kedua bisa dibedakan dengan mengamati serat daging, serat daging pada daging sapi lebih kasar dan daging babi seratnya halus.
"Kemudian diantara serat daging babi biasanya ada lemak yang menempel, yang berwarna putih. kalau pada daging sapi lemaknya tidak berada diantara serat daging," katanya saat di Kantor Dinas Perdagangan Kota Padang pada Selasa (29/1/2019).
Kemudian perbedaan daging sapi dan babi juga dapat dikenali dari baunya. Daging sapi baunya khas rumput, sedangkan bau daging babi tengik dan amis yang bisa menyebabkan mual.
Sedangkan saat daging babi telah menjadi sate dapat dibedakan dengan melihat serat daging.
"Setelah menjadi sate kita dapat membedakan dari irisan seratnya, ketika kita potong kita dapat melihat seratnya itu, kalau halus berarti daging babi," kata Sovia.
Menurutnya daging babi juga dapat menimbulkan penyakit pada manusia karena ada cacing pita.
"Daging babi bersifat zoonosis yang bisa menularkan penyakit dari hewan ke manusia, cacing pita kalau menular ke manusia bisa menembus jaringan jaringan tubuh. Cacing pita itu ada pada daging babi," ujarnya. (Rahmadi/HM)