Langgam.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperingatkan agar tidak langsung melihat ke arah matahari, saat gerhana cincin yang diprakirakan berlangsung pada Kamis (26/12/2019) ini.
"Ada poin penting dalam mengamati gerhana matahari cincin, yakni keamanan mata. Jangan melihat ke arah matahari dengan mata telanjang secara langsung baik saat gerhana maupun tidak," sebut siaran pers LAPAN di situs resminya, Selasa (24/12/2019).
Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat, disebutkan, dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.
Menurut rilis tersebut, beberapa peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman antara lain : Kamera pinhole (kamera lubang jarum), kacamata matahari, binocular atau teleskop dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari.
Sebelumnya, BMKG dalam dalam siaran persnya pada Rabu (11/12/2019) menyebut, jalur cincin gerhana ini akan melewati 25 kota dan kabupaten di tujuh provinsi di Indonesia.
Tujuh provinsi tersebut yakni, Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Adapun di daerah lainnya di Indonesia, fenomena ini akan teramati berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo tertentu.
Di Sumatra Barat, gerhana matahari ini akan teramati sebagian. “Magnitudo gerhana terentang antara 0,952 di Lubuk Sikaping hingga 0,888 di Tua Pejat,” sebut rilis tersebut.
LAPAN sendiri akan memusatkan kegiatannya di Kabupaten Siak, Kampung Bunsur, Riau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain pengamatan gerhana matahari cincin (GMC) dan edukasi keantariksaan.
Untuk melakukan pengamatan LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan dibidang keantariksaan dan komunitas astronomi (dalam dan luar negeri). Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena gerhana matahari cincin ke bumi. (*/SS)