Tips Investasi di Pasar Modal Syariah dari Founder Kuliah Saham

Investor Saham Sumbar

Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (Foto: idx)

Langgam.id - Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (Yayasan BSMU) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk berkomitmen memberikan literasi dan edukasi mengenai ekonomi syariah ke masyarakat. Pada talkshow Likes (Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah) yang dilaksanakan Sabtu (13/11) dibahas mengenai bagaimana tips dan trik untuk berinvestasi di pasar modal terutama saham syariah.

Kali ini, menghadirkan Founder Kuliah Saham, Firman Siregar dan Co Founder Ngerti Saham dan Founder Komunitas Investor Saham Pemula, Frisca Devi Choirina.

Head of Likes & Education Group BSI, Aprilia Eviyanti menyampaikan Likes merupakan platform literasi keuangan dan ekonomi Syariah. “Kami berusaha memberikan edukasi dan konsultasi melalui call center terkait muamalah,” kata Aprilia Eviyanti.

Acara yang rutin digelar tiap bulan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman dan edukasi mengenai ekonomi Syariah. Dalam acara ini, Founder Kuliah Saham, Firman Siregar memberikan beberapa tips investasi di pasar modal syariah yaitu semakin dini investasi dilakukan, maka hasilnya akan semakin maksimal.

“Semakin awal kita berinvestasi, maka kita akan lebih produktif dalam mengalokasikan dana kita, “ kata Firman Siregar.

Jika investasi dilakukan sejak awal, menurut Firman akan jadi keuntungan karena uang yang dimiliki akan terus tumbuh dan bertambah sehingga bisa menjadi aset untuk masa depan. Bagi yang pertama baru ingin berinvestasi di pasar modal, Firman menyarankan untuk mempelajari dasarnya dulu, mulai dari dana yang ada. Jangan memakai dana pinjaman untuk berinvestasi.

"Dasar investasi ini di antaranya adalah jenis saham yang dipilih, seluk beluk transaksi, istilah lot, fraksi harga, dan dasar analisa fundamental kinerja perusahaan dari laporan keuangan. Setelah mengetahui dasarnya, mengetahui hukum, transaksi, mekanisme, supply demand transaksi saham, bisa mulai menentukan, apakah ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek," paparnya.

Investasi jangka panjang ini biasanya harus mengetahui analisis fundamental dari suatu saham. Saham dipilih berdasarkan kondisi kinerja setelah itu didiamkan dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan investasi jangka pendek atau lebih sering disebut trading, biasanya memakai analisa teknikal dan bandarmologi. Pemilihan tipe investasi ini ditentukan oleh kenyamanan dan profil risiko masing masing.

Co Founder Ngerti Saham dan Founder Komunitas Investor Saham Pemula, Frisca Devi Choirina menyampaikan untuk berinvestasi ke saham syariah,  bisa memilih beberapa opsi indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia.

“Beberapa indeks saham syariah ini diantaranya Indeks Syariah Saham Indonesia (ISSI); Jakarta Islamic Index (JII); Jakarta Islamic Index 70 (JII70); dan IDX-MES BUMN 17.

Dengan adanya indeks atau kelompok saham syariah bisa memudahkan masyarakat untuk berinvestasi sesuai syariah. Selain itu, untuk mempermudah transaksi syariah saat ini sudah ada sistem transaksi yang khusus memilihkan saham syariah diantaranya adalah Sistem online trading syariah SOTS.

Sistem SOTS memilih transaksi di pasar modal yang fokus untuk transaksi saham yang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Dengan memakai sistem ini, transaksi bisa dilakukan dengan sistem syariah yaitu tidak boleh ada dana hutang untuk membeli saham atau transaksi margin. Selain itu dengan sistem ini juga tidak boleh menggunakan short selling atau tidak mempunyai saham tapi melakukan jual beli.

"Untuk memulai investasi saham syariah masyarakat bisa memilih salah satu perusahaan sekuritas yang sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu, calon investor juga bisa memilih perusahaan sekuritas yang mempunyai kantor cabang atau full online," ujarnya.

Selain investasi dunia, masyarakat juga bisa memilih investasi akhirat. Yayasan BSMU memiliki program unggulan di tahun ini yaitu 10ribu Untuk Sejuta Kebaikan.

Dengan program unggulan ini, masyarakat dapat berdonasi baik melalui zakat, infaq atau wakaf dengan 10 ribu rupiah atau lebih untuk dapat ikut berperan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan melalui aplikasi BSI Mobile, bsmu.or.id, dan jadiberkah.id. (rls)

Baca Juga

Investor saham sumbar
Sepanjang 2022, Transaksi Saham Warga Sumbar Tembus Rp15,6 Triliun
Tips Jitu Menarik 'Cuan' dari Lembaran Saham Ala Lo Kheng Hong
Tips Jitu Menarik 'Cuan' dari Lembaran Saham Ala Lo Kheng Hong
Dishub Sumatra Barat mencatat ada 26 titik potensi kemacetan. Ke-26 titik potensi kemacetan itu tersebar di 8 kabupaten/kota di Sumbar.
Berikut 26 Titik Potensi Kemacetan di Sumbar, Tersebar di 8 Kabupaten/Kota
Pemkab Pesisir Selatan akan merelokasi korban banjir yang rumahnya mengalami rusak parah terdampak bencana, khususnya di Kampung Langgai dan
Pemkab Pessel Bakal Relokasi 59 Rumah Warga yang Rusak Berat Akibat Banjir
Sebanyak 39 kali gempa terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 22-28 Maret 2024. Selama periode ini
Periode 22-28 Maret 2024, 39 Kali Gempa Terjadi di Sumbar
Harga pertamax turbo
Pertamina Sumbagut Jamin Stok BBM Aman di Sumbar selama Lebaran 2024