InfoLanggam - Sebagai motor penggerak utama dalam pendidikan tinggi dan seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dosen tidak hanya dituntut mengajar.
Akan tetapi juga harus melakukan penelitian yang relevan dan berkualitas serta menerapkan hasilnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.
Menanggapi hal itu, Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat meluncurkan Program Kajian Literature Berkemajuan (KALIBER) sejak November lalu.
Wakil Rektor I UM Sumatera Barat Dedi Satria SSi MEng PhD mengatakan bahwa program KALIBER ini diinisiasi dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas akademik dan profesionalisme dosen UM Sumatera Barat melalui pengetahuan berbasis literature ilmiah terkini.
"Tujuan program ini juga meliputi peningkatan kualitas pengajaran dan relevansi kurikulum, mendorong budaya akademik berbasis diskusi dan kolaborasi, peningkatan kompetensi penelitian dosen, profil dan reputasi akademik universitas serta perkuat peran dosen jadi agen perubahan di masyarakat," ujarnya.
Program KALIBER dengan slogan “Menyelaraskan Pengetahuan, Menginspirasi Kemajuan” ini kata Dedi, dilatarbelakangi beberapa kesenjangan yang saat ini terjadi di institusi pendidikan yang memerlukan solusi program terstruktur.
Di mana kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) seperti kurangnya akses terhadap penelitian terbaru dan pemutakhiran kurikulum yang terlambat. Kemudian kesenjangan dalam pengajaran (teaching gap) yang mana masih banyak metode pengajaran konvensional, minimnya diskusi ilmiah.
Selanjutnya terang Dedi, juga dilatarbelakangi kesenjangan dalam penelitian (research gap). Seperti rendahnya jumlah publikasi penelitian berkualitas, banyak dosen belum aktif melakukan penelitian atau publikasi dijurnal internasional bereputasi seperti terindeks scopus disebabkan berbagai faktor termasuk keterbatasan waktu, keterampilan riset atau kesulitan akses terhadap sumber-sumber ilmiah yang mutakhir.
"Serta kesenjangan dalam pengembangan diri dosen (professional development gap) seperti minimnya kesempatan pembelajaran berkelanjutan dan kurangnya forum formal untuk berbagi ilmu," bebernya.
Nantinya, kata Dedi, program KALIBER memberikan manfaat baik bagi dosen yang berpartisipasi maupun bagi institusi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumatera Barat) secara keseluruhan.
"Manfaat ini terkait peningkatan wawasan keilmuan terkini yang memungkinkan dosen selalu up-to-date dengan tren penelitian, teori dan metodologi baru yang relevan. Kemudian pengembangan kompetensi penelitian, peningkatan kualitas pengajaran, jejaring akademik dan pengakuan serta apresiasi," ungkapnya. (*)