Langgam.id - Riau dan Jambi masih mendominasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatra Barat. Hal itu diketahui dari hasil survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Sumbar.
Tim survei LPEM UI Hamdan Tara mengatakan, Riau menyumbang 28,7% jumlah wisatawan yang datang ke Sumbar. Sedangkan wisatawan dari Jambi menyumbang 10,8%.
"Survei ini menyasar 1.431 wisatawan nusantara, 45 wisatawan mancanegara, dan 153 pelaku usaha di sektor pariwisata," kata Hamdan Tara dalam jumpa pers, Jum'at (22/02/2022).
Untuk provinsi di luar Sumatra, lanjutnya, kebanyakan wisatawan berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta. Rata-rata mereka berasal dari daerah perantauan orang Sumbar.
Destinasi wisata utama yang menjadi tujuan masih tetap didominasi oleh spot lama. Kata Hamdan ada lima tujuan utama yang disasar wisatawan.
Lima destinasi tujuan wisatawan itu, yakni Jam Gadang, Geopark Harau, Danau Singkarak, Pantai Padang, dan Istano Baso Pagaruyung. Biasanya para wisatawan mendapat rekomendasi dari keluarga atau teman dan via media sosial.
Rata-rata para wisatawan ini menghabiskan 2-5 hari di Sumbar. "Mereka biasanya melakukan perjalanan bersama dengan teman atau keluarga," tutur peneliti UI itu.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, biasa menghabiskan 3-4 hari untuk berkeliling Sumatra Barat. Rata-rata mereka menghabiskan Rp 712.208 ketika datang.
"Itu untuk yang dari luar provinsi. Wisatawan intra-Sumbar sendiri mengeluarkan Rp 356.818 per orangnya," katanya.
Menurutnya, yang paling penting adalah meningkatkan total kunjungan, besaran pengeluaran, dan lama tinggal wisatawan.
Beberapa faktor yang ditelusuri tim survei UI itu memaparkan, kebersihan destinasi menjadi poin utama wisatawan. Selain itu, faktor sinyal seluler dan akses pembayaran digital juga memiliki dampak besar.
Baca Juga: Profil Wisatawan Sumbar 2022: Kadispar Sebut Terbantu Wisatawan Perantau
"Beberapa tempat yang kami survei mengatakan, ketika ada akses pembayaran digital atau Qris, pengeluaran wisatawan menjadi lebih besar," tutur Hamdan. (Dharma Harisa)