PalantaLanggam - Daerah Kayu Gadang masih terbilang kawasan yang berada di Salingka Kampus yang berjarak sekitar 11 KM dari Unand dengan jarak tempuh 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Lokasinya terletak ditengah diantara daerah limau manis dan Bandar buat. Dilihat sekilas daerah kayu gadang hanya seperti kampung kebanyakan tapi setelah kita berkunjung kesana banyak potensi sumberdaya yang tersimpan dan bisa dikembangkan seperti dari sektor pertanian, peternakan, perikanan bahkan ekowisata.
P4S kayu gadang sebagai salah satu lembaga pelatihan/permagangan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya. Keberadaaan P4S Kayu Gadang sebenarnya menjadi harapan dan titik tumpu dalam pengembangkan kegiatan pertanian berkelanjutan untuk mendorong kemajuan semua potensi yang ada didaerah tersebut.
Hal itulah yang menjadikan dasar dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Universitas Andalas, kolaborasi dosen Fakultas Teknologi Pertanian dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari Ahmad Hidayat, Rahmi Awalina, dan Yessi Markolinda memilih P4S Kayu Gadang sebagai mitra dalam kegiatan PKM berkelanjutan dan multi year ini.
Dari beberapa kali kunjungan yang dilakukan serta melaksanakan kegiatan FGD (Fokus Grup Diskusi) Rabu (16/12), dengan mitra P4S Kayu Gadang yang bertempat di sekretariat mitra. Bersama dengan mitra kami merumuskan beberapa point kegiatan yang akan ditindaklanjuti dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
Tentunya kegiatan tersebut berangkat dari permasalahan yang ada, solusi yang bisa dilakukan kemudian menghubungkannya dengan potensi sumberdaya yang dimiliki saat ini sehingga menemukan benang merahnya.
Kegiatan ini juga didampingi oleh salah seorang guru besar dari Fakutas Pertanian yakni Prof. Helmi. Prof. Helmi memberikan gambaran tahapan perencanaan kegiatan mulai dari yang cepat mendatangkan penghasilan (quick leading).
Kegiatan tersebut bisa dikelompokkan dalam bentuk klaster sehingga hasil yang diharapkan langsung memberikan dampak terhadap mitra dan masyarakat sekitarnya.
Rahmi Awalina salah satu tim kegiatan PKM menuturkan, P4S Kayu Gadang tidak hanya bisa menjadi pusat pengelolaan pertanian berkelanjutan dan terpadu, tapi bagaimana P4S menjadi pusat edukasi bagi masyarakat sekitar, sekolah-sekolah bahkan kampus unand sebagai pusat pembelajaran kuliah lapangan yang bisa mempraktekkan dari ilmu atau teori yang didapatkan dalam dunia pendidikan.
Fauzan Azim selaku ketua dan perwakilan dari P4S Kayu Gadang sangat menyambut baik kehadiran tim PKM dosen Unand dalam membantu mendamping P4S untuk mengembangkan potensi daerah mereka.
Karena selama ini P4S hanya melakukan kegiatan sebatas memenuhi kebutuhan hidup dan mampu bertahan dalam segala kondisi.
Fauzan menuturkan, kehadiran tim memberikan secercah harapan bagi kami untuk bisa berkembang kearah lebih baik dan bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarga dengan pemgembangan potensi lokal yang dimiliki.
"Tentunya kami memerlukan pendampingan yang terencana dan terorganisir dengan baik. Selama ini kami hanya bekerja dari apa yang kami pikirkan, kemudian dilakukan tanpa menuliskan dari rencana rencana tersebut. Sehingga hasil yang didapatkan tentunya tidak maksimal," katanya.
Dia berharap P4S Kayu Gadang dengan tim PKM Dosen Unand ini mampu berkolaborasi dalam mengembangkan potensi daerah sehingga bisa membantu masyarakat sekitar dalam peningkatan perekonomian setempat. (Osh)