Langgam.id - Sejumlah atlet mengharumkan nama Sumatra Barat dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bridge. Kegiatan tersebut digelar pada 25 November sampai dengan 4 Desember 2022 di Solo.
Pengurus Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Sumbar dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, sebanyak 12 pemain junior dan 6 orang atlet senior asal Kabupaten Pesisir Selatan, turun dalam kompetisi itu.
Pada grand final liga bridge siswa dan mahasiswa nasional tersebut, pasangan asal Kota Sawahlunto Suyenti Reza dan Shafa Salsabila yang berlaga di kelompok SMA berhasil meraih medali emas dengan selisih angka cukup jauh.
Sementara 2 pasangan asal Kabupaten Padang Pariaman, Nabil & Nayla dan Hamdi & Zakia berada di peringkat 4 dan 7.
Di kelompok SMP, pasangan asal Kota Padang Athiro & Gathan meraih medali perunggu. Pada kelompok mahasiswa, pasangan asal Kabupaten Padang Pariaman Rijaul & Fikran serta pasangan asal Sawahlunto M Ikhsan & Dimas berada di peringkat 5 dan 11.
Pada event Kejurnas KU21, tim SMA 1 Lubuk Alung yang diperkuat Athiro/Gathan, Nabil/Nayla dan Hamdi/Zakia membuat kejutan. Bermaterikan pemain SMP dan SMA, memimpin di babak penyisihan dengan mengalahkan lawan-lawan yang usianya di atas mereka.
Baca Juga: Optimistis Juara, Gabsi Sumbar Loloskan 6 Pasangan Junior ke Final Liga Bridge Nasional
Nomor tersebut diikuti 12 tim yang berasal dari beberapa universitas, antara lain Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Suraya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Gunadarma dan Universitas Jember.
Di semifinal, tim SMA 1 Lubuk Alung menang telak atas tim junior U21 Kendal dengan selisih 122 imp dan selanjutnya berhadapan dengan Universitas Jember di final
Setelah berjuang keras di ronde pertama, SMA 1 Lubuk Alung kalah 17 imp. Di ronde kedua kembali kalah 41 imp. Mengingat kondisi kesehatan dua pasangan yang menderita flu, akhirnya tim SMA 1 Lubuk Alung tidak melanjutkan ronde ketiga dan harus puas dengan medali perak di KU 21.
Sementara di kelompok senior, tim Kabupaten Pesisir Selatan yang diperkuat pasangan Benk wu/Fajri, Rudi/Oya, Bebe/Reni bertanding di kelas A antar kota/kabupaten. Setelah lolos dari babak penyisihan akhirnya tertahan di perempat final setelah kalah dari Kabupaten Bangka Belitung.
Ilham Anton, chief de mission team junior Sumbar menyatakan, hasil ini tidak terlepas dari pembinaan dan regenerasi yang selalu dilakukan Pengurus Gabsi provinsi serta para Pengcab di Sumbar.
Menurutnya, dengan prestasi yang sudah diraih pemain junior, Sumbar akan diperhitungkan di kancah bridge nasional.
"Asal tidak cepat puas, selalu menimba ilmu serta secara teratur mengikuti kompetisi bridge, agar kita bisa melihat di mana kekurangan yang ada. Untuk kemudian kita pikirkan solusinya, seperti mendatangkan pelatih nasional. Sehingga para junior ini nantinya diharapkan akan mengharumkan nama Sumbar di kancah nasional bahkan internasional," katanya. (*/SS)