Tiga Pasangan Calon Wali Kota Padang Adu Gagasan di Universitas Andalas

Tiga Pasangan Calon Wali Kota Padang Adu Gagasan di Universitas Andalas

Foto: Dharma Harisa

Langgam.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas menggelar kegiatan Sinergi Mata Daerah (SMD) pada Minggu (06/10), dengan menghadirkan tiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang. Acara ini menjadi ajang adu gagasan dan bedah visi-misi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Ketiga paslon yang hadir dalam acara tersebut adalah Fadly Amran - Maigus Nasir, Iqbal - Amasru, dan Hendri Septa - Hidayat.

Bertempat di lantai lima Perpustakaan Universitas Andalas, acara ini mengusung tema “Menghadirkan Gagasan Intelektual untuk Mengawal Pilkada Sumatera Barat 2024” dan dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas. Para panelis yang terdiri dari akademisi dan tokoh masyarakat menguji visi-misi dan program unggulan dari masing-masing paslon.

Panelis yang terlibat dalam acara ini meliputi Dr. Virtous S., S.IP., M.Si. (Dosen Hubungan Internasional UNAND), Dr. Indah Adi Putri, M.IP (Dosen Ilmu Politik UNAND), Firdaus (Presiden Mahasiswa BEM KM UNAND), Yose Hendra, S.S, M.Hum (Pemred Langgam.id), dan Diki Rafiqi (LBH Padang).

Acara ini berlangsung dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah pemaparan visi, misi, dan program unggulan dari setiap paslon. Sesi kedua berupa uji gagasan oleh panelis, sedangkan sesi terakhir adalah tanya jawab yang dimoderatori oleh Khairunnisa, Menteri Koordinator Administrasi Pemerintahan BEM KM UNAND.

Firdaus, Presiden Mahasiswa BEM KM Universitas Andalas, menyampaikan bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change sangat penting dalam mengawal proses demokrasi. “Pilkada serentak 2024 merupakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia, dan mahasiswa sebagai agen perubahan, sosial kontrol, dan iron stock harus berperan aktif dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk lima tahun ke depan,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa BEM KM UNAND melalui program Sinergi Mata Daerah mengambil peran penting dalam menyukseskan Pilkada, khususnya di Sumatera Barat. Program ini bertujuan membedah gagasan para calon kepala daerah agar visi dan misi yang diusung benar-benar bermanfaat bagi kemajuan daerah.

Selama sesi diskusi, isu-isu penting yang dibahas meliputi pendidikan, ekonomi, lingkungan, sosial budaya, kesehatan, hingga isu perempuan dan anak. Firdaus berharap para pemilih dapat menentukan pilihan berdasarkan kapasitas dan pemahaman para calon terhadap visi dan misi mereka. "Kebijakan politik yang diambil akan sangat berpengaruh pada Sumatera Barat dalam lima tahun ke depan," ujarnya.

Acara yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai fakultas ini menjadi ajang diskusi terbuka yang mengedepankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial. Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, menekankan pentingnya kebebasan akademik di kampus, terutama dalam konteks penyelenggaraan Pilkada. “Mahasiswa harus terus mengawal demokrasi dengan kebebasan akademik, dan forum ini adalah bukti nyata bahwa kebebasan akademik tersebut tetap hidup di kampus kita. Kebebasan ini tentu harus didasari oleh data dan metodologi ilmiah, sehingga apa yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Efa, Minggu (06/10/2024).

Dalam sesi debat yang berlangsung cukup sengit, ketiga pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka untuk memimpin Kota Padang dalam lima tahun mendatang. Pasangan calon nomor urut 01, H. Fadhil Amran dan H. Maigus Nasir, fokus pada pengembangan Kota Padang berbasis agama dan budaya. Mereka menawarkan program “Tungku Tigo Sajarangan” yang diambil dari nilai-nilai tradisional Minangkabau, di mana kepemimpinan kolaboratif antara pemerintah, alim ulama, dan cerdik pandai menjadi solusi untuk berbagai masalah perkotaan, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga perbaikan infrastruktur.

Fadhil menyatakan bahwa salah satu program unggulannya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis koperasi syariah, yang dianggap lebih sesuai dengan karakteristik masyarakat Padang. “Kita harus membangun perekonomian yang tidak hanya modern tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat kita. Koperasi syariah akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat yang lebih inklusif,” kata Fadhil, Minggu (06/10/2024).

Pasangan calon nomor urut 02, Dr. Muhammad Iqbal dan H. Amasrul, lebih menyoroti masalah-masalah mendesak yang dihadapi Kota Padang, seperti kebersihan, kemacetan, dan tata kelola lingkungan. Mereka berjanji akan menjadikan Padang sebagai kota yang bersih, sehat, dan madani. “Tidak bisa kita pungkiri bahwa kebersihan dan kemacetan masih menjadi masalah besar di Padang. Kami punya strategi konkret untuk menata ulang sistem transportasi, serta menegakkan aturan kebersihan yang lebih ketat, namun tetap humanis,” ujar Iqbal, Minggu (06/10/2024).

Dr. Iqbal juga mengedepankan konsep kota berkelanjutan dengan mengintegrasikan sektor pendidikan dan wirausaha syariah. “Padang harus menjadi kota yang tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga bersih secara moral dan spiritual. Kami akan memperkuat pendidikan karakter, serta membuka ruang lebih luas bagi tumbuhnya wirausaha muda berbasis syariah yang akan mendukung ekonomi kreatif di Padang,” tambahnya.

Pasangan nomor urut 03, H. Hendri Septa dan Hidayat, yang merupakan calon petahana, mengusung visi keberlanjutan dari program-program yang telah dijalankan selama kepemimpinannya. Hendri menekankan bahwa Kota Padang saat ini telah bergerak menuju arah yang tepat sebagai kota berbasis pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. “Kami sudah menunjukkan hasil nyata dalam lima tahun terakhir, seperti peningkatan kunjungan wisata melalui program MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Ribuan pengunjung datang ke Padang pasca-pandemi berkat program ini, dan itu berdampak langsung pada perekonomian lokal,” kata Hendri, Minggu (06/10/2024).

Selain pariwisata, Hendri juga menjanjikan peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, serta dukungan kepada pelaku UMKM melalui berbagai kebijakan afirmatif. “Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Padang, terutama yang berada di kelompok rentan, dapat mengakses layanan pendidikan dan ekonomi yang lebih baik. Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusia,” tambahnya.

Debat semakin menarik dengan adanya sesi tanya jawab yang dipandu oleh panelis dari kalangan akademisi dan pakar kebijakan publik. Salah satu panelis, Dr. Virtuos dari Fakultas Hubungan Internasional Universitas Andalas, menyampaikan pertanyaan yang menantang ketiga pasangan calon terkait strategi pembangunan inklusif. “Bagaimana Anda memastikan bahwa pembangunan di Kota Padang benar-benar inklusif, terutama dalam memberdayakan kelompok rentan seperti masyarakat miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas?” tanyanya.

Menanggapi pertanyaan ini, ketiga pasangan calon sepakat bahwa pembangunan inklusif harus menjadi prioritas, meskipun mereka memiliki pendekatan yang berbeda. Pasangan Fadhil-Maigus mengusulkan penguatan kelembagaan adat untuk memfasilitasi partisipasi kelompok rentan. Sementara pasangan Iqbal-Amasrul menekankan pentingnya kebijakan afirmatif dan pembangunan berkelanjutan, serta pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keterampilan. Di sisi lain, pasangan Hendri-Hidayat menyoroti keberhasilan program-program sosial yang telah mereka jalankan dan berjanji akan melanjutkan serta memperluas cakupan program-program tersebut.

Debat yang berlangsung selama lebih dari dua jam ini diakhiri dengan pernyataan penutup dari masing-masing pasangan calon, yang menegaskan komitmen mereka untuk memajukan Kota Padang. Acara ini diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat, khususnya pemilih muda, dalam menentukan pilihan mereka pada Pilkada yang akan datang. (*/Yh)

Baca Juga

Sebanyak 11 kepala daerah mengajukan judicial review terhadap ketentuan Pasal 201 Ayat (7), (8) dan (9) Undang-Undang Pilkada Mahkamah
KPU Sumbar Hadapi 13 Gugatan Pilkada di MK
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat (Sumbar) menyampaikan bahwa hingga hari terakhir 11 Desember 2024 batasan pengajuan gugatan hasil pemilihan serentak 2024,
13 Paslon di Sumbar Ajukan Gugatan ke MK Soal Pilkada
Hasil Rekap KPU Sumbar: Mahyeldi-Vasko Unggul di Seluruh Kabupaten/Kota
Hasil Rekap KPU Sumbar: Mahyeldi-Vasko Unggul di Seluruh Kabupaten/Kota
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Fadly Amran-Maigus Nasir berhasil meraih suara terbanyak pada Pilkada 2024. Berdasarkan
Rekapitulasi KPU Padang: Mahyeldi-Vasko Unggul 83,8 Persen, Fadly-Maigus Menang 55,2 Persen
Partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di Kota Padang mengalami penurunan dibandingkan saat pemilihan presiden dan legislatif. Pada Pilkada
Anggaran Sosialisasi Rp10 Miliar, Partisipasi Pemilih Pilkada di Padang Hanya 49 Persen
Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat Kota Padang untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar
Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 Tingkat Kota Padang Ditargetkan Rampung 6 Desember