Langgam.id – Tim kasidah dari Limapuluh Kota berhasil meraih Terbaik I dalam ajang Festival Seni Budaya, Kasidah Kolaborasi tingkat Provinsi Sumatra Barat. Pengumuman pemenang disampaikan secara virtual melalui Zoom Meeting, Rabu (30/7/2025).
Festival ini diselenggarakan Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf (Penais Zawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar dengan menghadirkan dewan juri profesional di bidangnya, Khairat KDI, Gustina dan Rizal.
Kabid Penais Zawa Kemenang Sumbar, Abrar Munanda menyampaikan ucapan selamat kepada grup terbaik yang akan mewakili Sumbar ke tingkat nasional.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengirimkan video dan berpartisipasi dalam festival ini. Selamat kepada Limapuluh Kota yang terpilih menjadi wakil provinsi ke tingkat nasional,” ucap Abrar, Kamis (31/7/2025).
Selain Limapuluh Kota, Abrar juga menyampaikan selamat dan apresiasi kepada tim kasidah dati Kota Pariaman sebagai runner up dan utusan Kota Padang di peringkat ketiga.
Berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, festival tahun ini digelar secara digital. Para peserta dari kabupaten dan kota diminta mengirimkan video kasidah dengan konsep live performance.
"Setiap penampilan tidak diperbolehkan menggunakan lip sync dan harus direkam secara langsung tanpa pengeditan suara. Ini cukup memberikan tantangan bagi peserta," beber Abrar.
Meski dilakukan secara daring, Abrar menegaskan bahwa pesan dakwah dan syiar dalam syair kasidah tetap sampai kepada audiens. “Meskipun penilaian dilakukan lewat platform digital, makna dan pesan dalam syair tetap hidup dan indah disampaikan,” terangnya.
Festival Kasidah Kolaborasi ini merupakan bagian dari kegiatan nasional yang digelar oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, yang melibatkan seluruh Kanwil Kemenag provinsi se-Indonesia.
Usai pengumuman pemenang tingkat provinsi, Kanwil Kemenag Sumbar akan melakukan proses perekaman ulang sebagai representasi Sumatra Barat dalam Festival Kasidah Kolaborasi tingkat nasional.
"Kita rencanakan perekaman video untuk tingkat nasional ini, kita mengambil objek Harau di Limapuluh Kota untuk mengeksplorasi keindahan alam minangkabau," kata Abrar.
Ia menyebutkan bahwa kasidah kolaborasi sebagai bentuk perpaduan antar seni budaya Islam dengan budaya Minangkabau menjadi sebuah seni musik yang indah.
"Tak tertutup kemungkinan selain menghadirkan musik minang, tim kasidah juga akan menampilkan seni tari yang diadopsi dari budaya Minangkabau," tutur Abrar. (*)