Tak Hanya Banjir dan Longsor, Alahan Panjang Solok Juga Diterjang Puting Beliung

Banjir Solok dan longsor Alahan Panjang Solok dan angin puting beliuang

Rumah warga Alahan Panjang, Kabupaten Solok yang rusak akibat diterjang Angin Puting Beliung (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Selain dilanda banjir dan longsor, Nagari Alahan Panjang, Kabupaten Solok diketahui juga diterjang Angin Puting Beliung, Kamis (14/2/2020). Akibatnya, tiga unit rumah warga di daerah itu rusak.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Armen menyebutkan, Angin Puting Beliung itu datangnya bersamaan dengan musibah banjir dan longsor yang melanda Alahan Panjang, Kamis (14/2/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.

Tiga unit rumah warga yang terdampak, kata Armen, yaitu milik Wilda Eka P, Jamaris dan Guswendri. Atap ketiga rumah itu mengalami rusak parah. Bahkan, dua unit diantara nyaris tak beratap sama sekali, karena terlepas saat dihempas kuatnya angin tersebut.

“Kejadian bersamaan dengan banjir dan longsor kemarin. Tiga unit rumah rusak parah akibat diterjang Angin Puting Beliung,” ujarnya, Jumat (14/2/2020).

Saat ini, menurut Armen, para korban terpaksa menumpang di rumah familinya, karena rumah mereka sudah tidak layak huni.

Mereka, kata Armen, perlu bantuan segera agar rumah yang diterjang Puting Beliung itu bisa ditempati lagi.

Diketahui sebelumnya, longsor dan banjir terjadi di Jorong Sipadeh, Simpang Taratak Baru Salimpek, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Menyebabkan jalan tertimbun material longsor sepanjang 400 meter.

“Banjir dan longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, akibatnya masyarakat Talang Babungo dan Alahan Panjang tidak bisa melewati jalur tersebut,” ungkap Armen.

Longsor yang menimbun jalan di Jorong Sipadeh tersebut, kata Armen mengakibatkan sejumlah warga Nagari Talang Babungo, Sariek Alahan Tigo, Sungai Abu dan Alahan Panjang tidak bisa kembali ke rumah.

Pasca longsor, katanya, Tim Reaksi Cepat (TRC), Organisasi Kebencanaan, TNI, Polri, PMI dan Tagana telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk membantu membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan.

Longsor disebabkan hujan yang terjadi sejak siang. Secara swadaya masyarakat juga turut membantu membersihkan material longsor. Hingga pukul 20.35 WIB, jalan baru bisa dilewati kendaraan roda dua.

“Kami juga langsung menugaskan tim untuk membersihkan jalan serta menghubungi PU untuk mengirim alat berat, agar jalan bisa dilalui seperti biasanya,” katanya. (ICA/ZE)

Baca Juga

Presiden Joko Widodo (Jokowi)) memerintahkan Kementerian PUPR untuk menambah jumlah sabo dam di Sumatra Barat (Sumbar). Hal itu dilakukan untuk mencegah bencana banjir bandang
Butuh 56 Sabo Dam Atasi Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi: Sekarang Baru Ada Dua
Presiden Joko Widodo menilai penanganan bencana di Sumatra Barat, yaitu di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, sudah berjalan
Presiden Nilai Penanganan Bencana di Sumbar Sudah Berjalan Baik
TNI akan menyediakan jembatan bailey di tujuh titik di Kabupaten Tanah Datar. Dengan adanya jembatan ini nantinya, diharapkan bisa
Pulihkan Akses yang Terputus, 7 Jembatan Bailey Akan Dibangun di Tanah Datar
Sebanyak 13 orang masih dinyatakan hilang memasuki hari ketujuh pasca bencana alam banjir bandang di Tanah Datar. Pemkab Tanah Datar
13 Orang Masih Hilang Akibat Banjir Bandang di Tanah Datar, 350 Personel Dikerahkan Cari Korban
Tim Pendukung Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Sumatra Barat di Bandar Udara Minangkabau (15/5)
Dukung Proses Penanganan Darurat Bencana, BNPB Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, bahwa pihaknya memprakirakan dalam waktu kurang lebih sepekan ke depan, hujan cukup lebat
Cegah Awan Hujan Turun di Lokasi Bencana, BMKG Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca