Langgam.id - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindugan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota Padang menggelar job fair untuk pencari kerja (pencaker) yang berminat bekerja di luar negeri. Kegiatan yang bertujuan menekan angka penggangguran itu diselenggarakan di kantornya, Jalan Rasuna Said, Padang, Selasa (30/7/2019).
Berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Sumbar bertambah sebanyak 2.980 orang di tahun 2018. Sedangkan lapangan pekerjaan yang membutuhkan tamatan Diploma dan Sekolah Menenga Kejuruan (SMK) di Sumbar masih sangat rendah.
Kepala BP3TKI Padang Lismia Elita mengatakan, job fair ini diselenggarakan bersama Direktorat Promosi BNP2TKI. Diakuinya, job fair ini terbilang kecil karena jumlah pelamar juga sedikit. Kegiatan ini digelar untuk menampung aspirasi lulusan kesehatan untuk bekerja di luar negeri
“Jadi kami buat ini untuk memperkenalkan kepada anak muda Sumbar, bahwa tidak hanya Malaysia saja yang ada kesempatan bekerja, tapi banyak negara lain,” katanya.
Beberapa negara lain yang membuka kesempatan kerja antara lain, Jepang, Korea, Taiwan, Dubai, dan sebagainya. Kesempatan kerja ke luar negeri tidak hanya sebagai pekerja rumah tangga. Namun juga untuk tenaga profesional.
Dalam job fair ini, setidaknya ada tujuh perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Tiga perusahaan dari Jakarta dan empat perusahaan di Padang.
“Tahun lalu, Sumbar mengirimkan sebanyak 1.000 tenaga kerja ke luar negeri. Tahun ini sudah hampir 500 orang. Mudah-mudahan target tahun ini lebih seribu,” katanya.
Menurutnya, pekerja dari rumah tangga semuanya bekerja di sektor formal. Pemerintah Sumbar tidak mengizinkan pencaker bekerja di sektor informal seperti menjadi pembantu rumah tangga.
Kesulitan yang biasa dialami para pekerja adalah soal bahasa. Untuk itu, pemerintah berusaha memberikan pelatihan bahasa. “Kita yang dibutuhkan skill profesional. Kita juga melakukan pelatihan bahasa Korea dan Jepang. Banyak yang di manufaktur dan perusahaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Nazrizal mengatakan, bekerja ke luar negeri menjadi menarik bagi masyarakat. Apalagi masyarakat Minangkabau merupakan orang perantau.
“Sekarang semua sudah tersedia, komunikasi dan transportasi, jadi lebih mudah untuk bekerja ke luar negeri," katanya.
Saat ini, orang Sumbar ada sekitar 100 orang magang di Jepang, di Malaysia sekitar seribu dan beberapa negara lainnya. “Itu yang ikut kita, tapi kalau orang Sumbar ada dimana-mana, kedepan akan terus kita dorong dan tingkatkan oleh pemerintah,” katanya. (Rahmadi/RC)