Langgam.id – Di tahun 2023 ini, PT Hutama Karya (Persero) optimis merampungkan sejumlah proyek gedung sesuai target. Selain itu, juga membidik proyek - proyek besar dalam pembangunan Ibukota Nusantara (IKN).
Manajemen HK menyatakan hingga akhir tahun 2023 ini, terdapat 6 proyek gedung konstruksi yang akan diselesaikan perusahaan. Yakni proyek pembangunan gedung Universitas Malikussaleh di Lhokseumawe, dan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.
Kemudian, Geodiversitas LIPI di Kebumen, RS Ibu & Anak Sanglah II di Bali, RS Ibu & Anak Sardjito Yogyakarta hingga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toba di Sumatra Utara.
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi mengatakan bahwa sebagian besar dari proyek-
proyek tersebut rencananya akan selesai pada Semester II 2023.
"Target kami bukan hanya selesai tepat waktu saja, namun juga memberikan delivery dengan
kualitas yang terbaik,” ujar Gunadi.
Lebih lanjut Gunadi menambahkan bahwa dari sekian proyek tersebut, salah satu yang memiliki progres paling signifikan saat ini adalah proyek gedung kampus Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe - Aceh.
Proyek yang dimulai sejak Agustus 2021 ini sudah memiliki progres 40%,dimana saat ini sedang dilakukan pengerjaan struktur baja rangka atap dan finishing arsitek, dengan lingkup pekerjaan meliputi arsitektur, mekanikal, engineering, plumbing, serta site development. Proyek ini ditargetkan rampung pada Agustus 2023.
Sementara itu, proyek lain yang memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi adalah Proyek Tower
Menara Telekomunikasi Turyapada di Kabupaten Buleleng, Bali. Hal ini dikarenakan struktur
lapisan tanah yang berbatu sehingga butuh perhatian khusus saat proses pekerjaan galian tanah.
Melihat karakteristik proyek cukup beragam dengan masing-masing tingkat kerumitannya,
Hutama Karya mengimplementasikan sejumlah strategi untuk percepatan penyelesaiannya.
“Kami sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk percepatan konstruksinya seperti
pemanfaatan teknologi Building Information Modelling, penguatan sinergitas dengan
masyarakat sekitar, tokoh-tokoh masyarakat dan tenaga kerja lokal,” ujar Gunadi.
Di tahun 2023 Hutama Karya menargetkan beberapa kontrak baru senilai Rp 3,621 Triliun
dengan jumlah 10 non KSO dan 4 Proyek KSO.
“Kami sudah membidik dan mempersiapkan tender-tender proyek seperti beberapa rumah
sakit, universitas, gedung perkantoran hingga stadion olahraga,” imbuh Gunadi.
Selain proyek tersebut, Gunadi menyampaikan bahwa Hutama Karya juga turut membidik
beberapa proyek pada Ibu Kota Nusantara (IKN) yaitu pembangunan Istana Wakil Presiden
dan pembangunan rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) IKN.
“Kami terus melakukan koordinasi aktif dengan beberapa konsultan perencana serta
berkomunikasi dengan kementerian PUPR tentang paket-paket yang disediakan pada tahun
2023,” tambah Gunadi.
Hutama Karya bukan hanya mengejar target pendapatan, namun juga berkomitmen dalam
menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah serta owner dalam memperhatikan dan mengutamakan aspek keselamatan dan lingkungan.
“Kami akan mengoptimalkan sumber daya yang terbaik dalam menyelesaikan proyek. Hutama
Karya yakin dapat memberikan pekerjaan dengan mutu yang baik serta waktu yang sesuai yang
tertuang dalam kontrak. Sehingga harapannya di tahun ini Proyek Gedung dapat berkontribusi
optimal terhadap pendapatan perusahaan,” tutup Gunadi.
Dikutip dari liputan.co.id dalam paparannya pada Senin (5/12) Menteri BUMN Erick Thohir
menyampaikan dukungannya akan pembangunan IKN, termasuk BUMN Tower yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 20 ribu meter persegi bersama sejumlah elemen lain, mulai dari hotel, community center, masjid, retail museum, pusat budaya dan lain sebagainya.
"Sejumlah BUMN karya juga berpacu menggarap proyek Ibu Kota Negara Nusantara di
antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya
(Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero),” urai Erick Thohir. (*/FS)