Sumbar Terdampak Kabut Asap, Dokter Berikan Tips untuk Lindungi Kesehatan

Pemrov Sumbar Bagikan Masker

Ilustrasi Kabut Asap (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Kota Payakumbuh dan beberapa kabupaten dan kota di Sumatra Barat terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah provinsi.

Indeksi kualitas udara atau Air Quality Indeks (AQI) sejumlah wilayah di Sumbar masuk kategori tidak sehat. Agar kabut asap tidak berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, sejumlah dokter spesialis di RSUD Adnaan WD Payakumbuh memberikan saran dan tios.

Demikian dilansir Humas di situs resmi Pemkab Payakumbuh, Sabtu (14/9/2019). Dokter spesialis paru RSUD dr Adnaan WD, dr. Oyong Putra mengutip tulisan dr Anton Wijaya, menyampaikan sarannya.

Menurut dokter Oyong Putra, masyarakat perlu membatasi dan melindungi dirinya sedapat mungkin terhadap kemungkinan terkena pajanan asap.

“Upaya perlindungan dapat dilakukan dengan membatasi aktivitas fisik dan sedapat mungkin lebih banyak berada di dalam ruangan,” katanya.

Dokter Oyong menambahkan setiap bangunan disarankan sedapat mungkin mengatur infiltrasi atau masuknya udara dari luar, agar mereka yang berada di dalam ruangan tidak terlalu banyak menghirup udara dari luar yang telah tercemar asap.

“Selain itu, jika akan melakukan aktivitas di luar ruangan disarankan untuk memakai pelindung atau masker yang baik dan standar, yaitu masker yang mampu menyaring lebih dari 95 persen yang besar dari 0,3 mikron, Seperti, masker N95 , R95, P95.

“Pemakaian masker haruslah benar, rapat menempel dengan kulit muka, tidak boleh bocor sehingga udara tidak masuk disela-sela antara pinggiran masker dan kulit,” tuturnya.

“Jaga perilaku hidup sehat, tidak merokok, istirahat yang cukup, minum air putih dan konsumsi buah dan sayuran. Serta, tidak melakukan pembakaran sampah yang tidak perlu, yang akan memperburuk kualitas udara,” ucap dr. Oyong.

Sementara itu, dokter spesialis anak di RSUD dr. Adnaan WD Kota Payakumbuh, yaitu dr. Elfitrimelly, Sp.A turut memberikan sarannya terutama terkait dampak kabut asap bagi anak-anak.

“Apabila kualitas udara tidak sehat, akan membawa dampak buruk pada kesehatan anak. Terutama anak akan mengalami penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),” ucapnya.

Dikatakan Elfitrimelly yang akrab dipanggil dokter Fit itu, terpapar kabut asap dalam jangka waktu lama juga bisa mengakibatkan pneumonia, demam, dan batuk pada anak-anak, sebab daya tahan tubuh anak masih rentan terinfeksi.

Dokter Fit menyarankan, agar orang tua membatasi anak-anak beraktivitas di luar rumah, baik pagi maupun sore. Selama kabut asap masih mengotori udara, anak-anak dianjurkan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan bergizi. Hal ini agar daya tahan tubuh anak kuat.

”Sebaiknya, anak-anak diberi masker saat keluar rumah, seperti saat berangkat sekolah. Kalau bisa batasi aktivitas anak-anak di luar rumah baik pagi maupun sore hari. Dan, tingkatkan asupan makanan bergizi serta banyak minum air putih,” ujarnya. (*/SS)

Baca Juga

Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Jalan Payakumbuh menuju Pekanbaru menuju Pangkalan ditutup pada Selasa Penutupan ini dilakukan karena ada bencana longsor dan banjir.
Jalan Payakumbuh ke Pekanbaru Menuju Pangkalan Ditutup, Arus Lalin Dialihkan via Lintau
Kabut Asap yang Selimuti Padang Kiriman Provinsi Tetangga
Kabut Asap yang Selimuti Padang Kiriman Provinsi Tetangga
Kualitas Udara Kota Padang Kembali Tidak Sehat, Warga Diminta Pakai Masker
Kualitas Udara Kota Padang Kembali Tidak Sehat, Warga Diminta Pakai Masker
Ekspo SMK 2024 dan Sinergi Pengembangan Pariwisata Payakumbuh
Ekspo SMK 2024 dan Sinergi Pengembangan Pariwisata Payakumbuh
Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Dinas Perkim LH Padang Panjang, Jeff Raymoon mengatakan bahwa saat ini kabut asap di Padang Panjang
Udara Tidak Sehat, Warga Padang Panjang Diimbau Kurangi Kegiatan di Luar Rumah