Langgam.id - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Padang memfasilitasi sertifikasi ekspor komoditas perkebunan unggulan Sumatra Barat (Sumbar) sebanyak 12.018 ton. Ekspor itu turut memeriahkan peringatan Hari Perkebunan Nasional (Harbunas) Tahun 2020.
Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto mengatakan jumlah tersebut terdiri dari 18 ton olahan kelapa berupa santan senilai Rp304 juta dan minyak sawit mentah sebanyak 12 ribu ton senilai Rp. 123,45 miliar ke China pada 10 Desember 2020.
"Kelapa dan sawit di Sumbar memiliki potensi dan juga pasar ekspor yang besar. Dan sesuai dengan tugas kami untuk memberikan fasilitasi ekspornya,"katanya lewat keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).
Menurutnya, fasilitasi yang dilakukan berupa serangkaian tindakan karantina pertanian. Hal itu untuk memastikan komoditas pertanian yang akan diekspor bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
"Setelah semua persyaratan ekspor dipenuhi, pejabat Karantina Pertanian Padang menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC). Pelayanan cepat, cermat dan akurat dalam mendukung peningkatan ekspor akan terus kami prioritaskan," katanya.
Diketahui, Harbunas ke-63 Tahun 2020 mengambil tema Optimalisasi Ekspor Perkebunan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Dalam peringatan Harbunas ke-63, Menteri Pertanian RI, Syarul Yasin Limpo didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Direktur Jenderal Perkebunan dan Kepala Badan Karantina Pertanian melepas ekspor secara langsung 26 Ton Arang Kelapa milik PT Chocoal Indonesia tujuan Irak (10/12/2020).
Disamping itu, secara serentak Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melepas 10 ragam komoditas perkebunan lainnya seperti kopi, lada, kelapa dan turunannya secara serentak dari 22 pelabuhan laut dan bandar udara di seluruh Indonesia. Sebanyak 4 diantaranya yaitu Manado, Belawan, Lampung dan Pekanbaru terhubung langsung secara virtual di lokasi acara pelepasan.
Dalam sambutannya, Mentan menyampaikan bahwa pertanian memberikan kontribusi pada pertumbuhan eknonomi nasional. Pendekatan SDM, mekanisasi, teknologi dan intelegensi mendukung program Kementerian Pertanian, dan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, yang hadir dan turut mendampingi menyampaikan bahwa 70% ekspor pertanian disumbang oleh sub sektor perkebunan.
"Ke depan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini kita olah dahulu, baru di ekspor," katanya.