Sumbar Dapat Perluasan 200 Ribu Hektare Areal Perhutanan Sosial

Sumbar Dapat Perluasan 200 Ribu Hektare Areal Perhutanan Sosial

Gubernur Mahyeldi bersama salah satu kelompok usaha perhutanan sosial di Limapuluh Kota. [Foto: Prokopim Sumbar]

Langgam.id - Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mendapat perluasan 200 ribu hektare areal perhutanan sosial. Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi saat Festival Perhutanan Sosial dan Konservasi Alam (PeSoNa Taram) di Nagari Wisata Kapalo Banda, Taram Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, Minggu (18/12/2022).

Mahyeldi mengatakan, Pemrov Sumbar terus berupaya mewujudkan Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi pelopor implementasi spirit perhutanan sosial di Indonesia. Pihaknya berupaya menjadikan lokasi dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sebagai basis pembangunan kehutanan.

"Kita menyadari 81,97 persen desa/nagari di Sumbar berada dalam dan di sekitar hutan. Jumlah penduduk yang cukup besar dan tingkat kemiskinan yang cukup signifikan di sana," kata Mahyeldi.

Gubernur menyambut baik inisiatif penyelenggaraan Festival PeSoNa Taram karena memberikan kontribusi positif bagi kelangsungan sumber daya hutan dan bagi kesejahteraan masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkan potensi kawasan hutan tanpa merusak hutan.

Pemrov Sumbar juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan usaha pada perhutanan sosial baik hilirisasi produk hasil hutan bukan kayu maupun jasa lingkungan yang akan melahirkan unit-unit usaha baru melalui kelompok usaha perhutanan sosial.

Komitmen Pemprov Sumbar tersebut telah menampakkan hasilnya. Catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, hingga saat ini Sumbar telah mendistribusikan pemanfaatan hutan melalui perhutanan sosial mencapai 275 ribu hektare dari 522 ribu hektare alokasi.

Capaian tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian LHK dengan menambah alokasi perhutanan sosial untuk Sumbar pada tahun 2023 mendatang sebanyak 200 ribu hektare lagi.

"Dari 12,7 juta hektare perhutanan sosial, Sumbar mendapat alokasi 522 ribu hektare. Dalam pencapaiannya ada 275 ribu hektare yang sudah didistribusikan," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, sekaligus Ketua Panitia Festival PeSoNa Taram Yozarwardi mengatakan, Nagari Taram sengaja dipilih sebagai lokasi festival karena sudah menerima legalitas pengelolaan hutan dari Menteri LHK RI. Legalitas yang diterima dalam bentuk hutan nagari pada tahun 2017 seluas 800 hektare kepada Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Taram.

Baca Juga: Bundo Gamaran Nagari Salibutan Kelola Potensi Asam Kandis Melalui KUPS

Untuk pengembangan usahanya LPHN juga sudah membentuk beberapa KUPS, salah satu diantaranya KUPS Wisata Kapalo Banda yang mengelola wisata alam dengan prediket platinum.

Baca Juga

Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan