Langgam.id - Warga RT 03 RW 02 Kelurahan Sungai Sapih, Kecematan Kuranji, Kota Padang, mengeluhkan macetnya air PDAM atau Perumda Air Minum Kota Padang di kawasan itu. Hal ini sudah terjadi selama tiga minggu belakangan.
Ketua RT setempat, Denny, mengatakan, di RT 03 terdapat 200 KK yang bergantung pada sumber air dari PDAM. Katanya, titik kemacetan air yang paling parah dirasakan oleh warga di perumahan Griya Sawah Lua.
"Di perumahan itu ada sekitar 35 KK. Tapi rata-rata di sini mengalami hal sama," kata Denny kepada langgam.id, Jumat (27/5/2022).
Ia mengatakan, pada siang hari warga tidak bisa mengakses air dan harus menunggu hingga tengah malam. "Air PDAM baru bisa didapatkan malam di atas jam 10, itupun airnya kecil," katanya.
Karena baru bisa didapat di malam hari, Denny menyebutkan banyak warga yang membiarkan kran air tetap terbuka sampai pagi hari. "Tidak mungkin juga kita menuggu air bak sampai penuh dengan debit yang kecil. Jadi dibiarkan saja sampai melimpah airnya," katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga sudah sempat mengeluhkan hal ini ke call center PDAM. Kata Denny, ketika itu pihak PDAM beralasan ada pompa yang rusak dan segera memperbaikinya. "Tapi sampai sekarang tetap tidak diperbaiki juga," ujarnya.
Menurut salah seorang warga perumahan Griya Sawah Lua, Sungai Sapih, Joni, air di rumahnya hanya bisa dihidupkan ketika dini hari. "Kadang airnya hidup, tapi kecil. Warga harus menampung air sampai jam 2 dinihari untuk dipakai di pagi harinya," katanya.
Ia mengaku bahwa sudah banyak warga yang mengeluhkan sulitnya akses air di kawasan itu ke pihak PDAM, namun tak ada kejelasan. "Sudah dilaporkan panjang lebar hanya dijawab walaikumsalam," kata Joni.
Joni menyayangkan sikap PDAM yang tidak menindaklanjuti keluhan konsumen. "Seharusnya konsumen mendapatkan haknya, kalau air mati berhari-hari atau debitnya tidak memadai, PDAM harus segera mengirim truk tangki air tanpa harus diminta dulu atau kompensasi lain seperti diskon 50 persen dari jumlah tagihan," katanya.
Terpisah, Humas PDAM Padang Adi Zein membenarkan bahwa ada kemacetan air di kelurahan Sungai Sapih. "Pasca kerusakan pompa, memang terkendala dan masih dalam perbaikan untuk pengaliran air seperti semula," ujarnya.
Ia juga tidak bisa memastikan kapan perbaikan pompa air tersebut akan selesai. "Sedang kita usahakan," katanya.
Akibat terganggunya penyaluran air kepada warga tersebut, Adi memastikan bahwa tidak ada kompensasi berupa pemotong tagihan bulanan. "Kalau itu belum ada. Namun kita tetap mengupayakan pelanggan mendapatkan air dengan mensubstitusinya melalui mobil tangki," katanya.
Namun, saat dikonfirmasi kepada Ketua RT 03 RW 02, ia membantah bahwa PDAM telah mengirimkan truk tangki air. "Sampai saat ini belum ada mobil tangki yang masuk," kata Ketua RT setempat, Denny.
--