Subuh, Gempa Magnitudo 5,2 di Depan Kepulauan Nias dan Mentawai

Subuh, Gempa Magnitudo 5,2 di Depan Kepulauan Nias dan Mentawai

Gempa Magnitudo 5,2 antara Nias dan Mentawai. (Peta: BMKG)

Langgam.id – Gempa dengan magnitudo 5,2 terjadi di Samudera Hindia, di depan Kepulauan Nias dan Mentawai, Jumat (22/11/2019) subuh. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa tepatnya terjadi pukul 5.29.22 WIB pada kedalaman 10 Kilometer.

Gempa yang terjadi di koordinat 1.02 Lintang Selatan dan 97.78 Bujur Timur. Jaraknya sekitar 177 kilometer arah barat daya Nias Selatan, Sumatra Utara atau sekitar 224 kilometer arah tenggara Nias Barat.

Titik gempa sekitar 226 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai atau 315 kilometer arah barat daya Padang.

BMKG menyebutkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Belum ada informasi gempa dirasakan. Melihat posisi di peta, pusat gempa terletak antara Pulau Siberut dengan Nias Selatan. Jaraknya, terbilang jauh dari pulau yang berpenduduk tersebut. (*/SS)

Baca Juga

Sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada tiga hari ke depan,
Hujan Ekstrem Kembali Guyur Sumbar Pagi Ini, Area Kayu Tanam Tembus 245 mm
Info Terkini Banjir Bandang Lubuk Minturun: 3 Orang Meninggal
Info Terkini Banjir Bandang Lubuk Minturun: 3 Orang Meninggal
Sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tiga hari ke depan, Sabtu-Senin.
Berikut Wilayah Terpapar Prakiraan Hujan Lebat Menurut BMKG Hingga Beberapa Waktu ke Depan
Bencana Berulang Kearifan Terlupa, Lalu Alam Menghukum
Bencana Berulang Kearifan Terlupa, Lalu Alam Menghukum
BMKG menganalisis perkembangan signifikan Bibit Siklon Tropis 95B yang teridentifikasi sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh,
Bibit Siklon Tropis 95B Meningkat, BMKG: Memicu Potensi Cuaca Ekstrem di Sumbar
Hujan Ekstrem Capai 261 Milimeter, Rekor Tertinggi di Padang Selama Tiga Dekade
Hujan Ekstrem Capai 261 Milimeter, Rekor Tertinggi di Padang Selama Tiga Dekade