Stok Vaksin di Sumbar 414.582, Dr Andani: Tingkatkan Kecepatan Vaksinasi

Langgam.id-vaksin

Ilustrasi vaksin [foto: canva.com]

Langgam.id - Stok vaksin yang tersisa di Sumbar per 18 September 2021 yaitu 414.582. Hal ini berdasarkan data kondisi pandemi dan perkembangan vaksin di Sumbar minggu ke-37/2021.

Data ini dikeluarkan oleh Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand.

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra mengharapkan agar meningkatkan kecepatan vaksin. Hal ini masih adanya 414.582 stok vaksin di Sumbar.

"Kita bisa meminta tambahan vaksin jika stok di bawah 14 hari," ujar Andani dalam rilisnya yang diterima langgam.id, Senin (20/9/2021).

Andani juga mengharapkan untuk melibatkan semua komponen untuk peningkatan vaksin. Seperti alim ulama, tokoh masyarakat dan lainnya.

"Berdasarkan data penelitian, vaksin menurunkan angka kematian, risiko rawat rumah sakit dan risiko rawat intensif," ungkap Andani.

Baca juga: Jokowi Minta Percepat Vaksinasi di 4 Provinsi, Termasuk Sumbar

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Khususnya di empat provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis pertama di bawah 20 persen, termasuk Sumatra Barat (Sumbar)

“Bapak presiden juga memberikan arahan agar kita bisa memperhatikan provinsi-provinsi yang vaksinasinya masih di bawah 20 persen, agar bisa dikejar segera oleh Kemenkes, Panglima TNI, dan Kapolri,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (13/9/2021).

4 Provinsi Terendah Vaksinasi

Menkes merinci, per 12 September 2021, terdapat empat provinsi yang cakupan vaksinasinya berada di bawah 20 persen. Yaitu, Lampung sebesar 15,17 persen, Sumbar 18,42 persen, Maluku Utara 18,75 persen, dan Papua 19,35 persen.

“Harapan kita bersama, agar kita bisa lebih cepat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan persentase penyuntikan atau vaksinasi di atas 20 persen,” ujarnya.

Menkes mendorong agar stok vaksin yang ada di daerah tersebut segera disuntikkan kepada masyarakat.

“Atas arahan Bapak Presiden, diminta agar 41 juta dosis vaksin yang sudah tersebar di seluruh provinsi, kabupaten, kota agar segera diselesaikan, agar segera disuntikkan. 41 juta dosis ini adalah jumlah yang sangat besar,” ujarnya.

Berikut data stok dosis vaksin per kabupaten/kota per 18 September 2021 berdasarkan data dari Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand.

1.  Padang : 126.216

2. Dharmasraya : 23.584

3. Tanah Datar : 13.960

4. Agam : 19.876

5. Limapuluh Kota : 23.890

6. Pesisir Selatan : 17.870

7. Kabupaten Solok : 20.766

8. Payakumbuh : 17.478

9. Bukittinggi : 10.674

10. Sijunjung : 11.980

11. Padang Pariaman : 30.406

12. Pasaman : 21.902

13. Solok Selatan : 9.438

14. Pasaman Barat : 14.094

15. Kepulauan Mentawai : 2.156

16. Padang Panjang : 14.008

17. Kota Solok : 13.006

18. Pariaman : 7.868

19. Sawahlunto : 15.410

Baca Juga

Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi terkait pangan di Pemprov Sumatra Barat, Selasa 16 September 2025.
Menteri Pertanian Gusar Lihat Bupati Tak Hadir Rakor di Padang
Para remaja yang diduga hendak tawuran di Kota Padang diamankan polisi beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Polresta Padang)
Cegah Tawuran, Pemko Padang Siapkan Aturan Jam Malam
Satreskrim Polresta Padang menangkap lima orang dalam kasus tawuran yang menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia
Tawuran Maut di Padang, Polisi Tangkap Lima Orang, Empat di Antaranya Putus Sekolah
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tandikek-Singgalang di Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, menuai penolakan
Rencana Pembangunan PLTP di Pandai Sikek Tuai Penolakan
Tangkapan layar Wakil Bupati Padang Pariaman di Nagari Kapalo Hilalang
Warga Usir Wakil Bupati Padang Pariaman di Kapalo Hilalang: Konflik Lahan yang Tak Kunjung Usai
BPBD Kabupaten Agam membagikan air bersih untuk 200 kk yang terdampak kekeringan di Nagari Biaro Gadang, Kecamatan Ampek Angkek.
Kekeringan Melanda Sejumlah Daerah Sumbar, BMKG: Akibat Kemarau Panjang