Soal Jaringan NII di Sumbar, Sosiolog Agama UIN IB Padang Nilai Pemda Defensif

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Sosiolog Agama UIN IB Padang nilai pemerintah di Sumbar defensif tanggapi isu terorisme.

Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Sosiolog Agama UIN IB Padang nilai pemerintah di Sumbar defensif tanggapi isu terorisme.

Langgam.id - Dosen Sosiologi-Antropologi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, Sefriyono menilai pemerintah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) terlalu defensif menghadapi tuduhan seribuan masyarakat Sumbar masuk dalam jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII).

Sosiolog Agama UIB IB Padang itu mengatakan, harusnya pemerintah segara mengoreksi dan menelusuri lebih jauh terkait dugaan seribuan warga Sumbar masuk dalam jaringan NII.

Jika itu dilakukan, lanjut Sefriyono, maka akan lebih baik, supaya tidak ada kesimpang-siuran informasi di kalangan masyarakat.

Sefriyono memandang, bahwa maraknya temuan adanya dugaan terorisme di Sumbar merupakan kenyataan sosial yang ada. "Pihak berwenang tentu punya kode etik mengapa seseorang disebut teroris," ujar Sefriyono kepada langgam.id, Rabu (20/4/2022).

Namun, Sefriyono juga meminta agar pihak terkait, polisi atau dneus menjelaskan ke masyarakat terkait kejelasan soal jaringan NII atau teroris tersebut. "Densus harus menjelaskan kepada masyarakat, seperti apa? Bagaimana relasinya di tengah masyarakat. Ini kan tidak sederhana, sebab gerakannya klandestin dan tak terlihat. Harus ada bukti-bukti yang jelas," ungkapnya.

Lalu, Sefriyono meminta agar isu NII ingin menggulingkan pemerintah juga ditindaklanjuti. "Kalau mereka punya agenda latihan fisik, di mana? Kalau mereka merakit senjata, di mana? Ini kan perlu dijelaskan oleh Densus anti teror dan Badan Nasional Penanggulan Terorisme, agar masyarakat tidak berspekulasi," tegasnya.

Seharunya, kata Sefriyono, Pemda mengoreksi terkait kondisi sosial masyarakat, apakah terpapar paham radikalisme dan terlibat jaringan kelompok radikal. Sebab, saat ini pesan-pesan dakwah yang disampaikan, banyak dilakukan tanpa mengedepankan dialog.

"Selama ini kita selalu defensif, seolah-olah (radikalisme dan terorisme) tidak ada. Kita harus memperhatikan itu," paparnya.

Dia menambahkan, terkait temuan Densus 88 Anti Teror, diharapkan ada pengembangan lebih dalam oleh Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT).

Baca juga: Kata Gubernur Soal Jaringan Teroris NII di Sumbar: Banyak Bias karena Belum Jelas

"Tiap-tiap propinsi punya FKPT. Kalau bisa, gandeng perguruan tinggi dan pusat penelitian untuk menyelesaikan akar masalah ini," katanya.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Profil Prof Martin Kustati yang Jabat Rektor UIN Imam Bonjol 2025-2029
Profil Prof Martin Kustati yang Jabat Rektor UIN Imam Bonjol 2025-2029
Prof Martin Kustati Kembali Jadi Rektor UIN Imam Bonjol
Prof Martin Kustati Kembali Jadi Rektor UIN Imam Bonjol
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan keprihatinannya atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik umat Kristen di Padang
Menteri Agama Utus Tim untuk Mendalami Insiden Perusakan Rumah Doa
Salah satu korban kekerasan anak dibawah umur dalam kasus perusakan rumah doa GKSI PAdang digendong oleh orang tuanya
30 Anak Korban Perusakan Rumah Doa Jalani Trauma Healing
Temui Anak Korban Kekerasan Penyerangan Rumah Doa, Wapres Gibran Serahkan Bantuan
Temui Anak Korban Kekerasan Penyerangan Rumah Doa, Wapres Gibran Serahkan Bantuan
Polda Sumbar telah meringkus sembilan orang dalam kasus dugaan penyerangan dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI
Polisi Ringkus 9 Orang Terkait Dugaan Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang