Soal Anggaran Laboratorium Unand, Gubernur Sumbar: Semuanya Melalui Mekanisme

Mahyeldi

Gubernur Sumbar Mahyeldi. [instagram @mahyeldisp]

Langgam.id – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi akhirnya angkat bicara soal anggaran Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand).

Menurut Mahyeldi, semua pengajuan anggaran harus melalui rapat dan mekanisme. Ia pun tak ambil pusing apabila ada pihak yang menyebutkan pemerintah provinsi tidak peduli terhadap laboratorium.

“Jadi semuanya melalui mekanisme, tidak ada tidak melalui mekanisme dan ada rapatnya dan pembicaraannya,” kata Mahyeldi diwawancarai wartawan usai rapat paripurna pembahasan Ranperda RPJMD di DPRD Sumbar, Selasa (3/8/2021).

“Tidak mungkin kita melakukan sesuatu tanpa melalui pembicaraan. Semua dilakukan pembicaraan dengan yang terkait,” sambung Politisi PKS tersebut.

Baca juga: Laboratorium Unand Galang Donasi Pengambilan Swab, Buntut Tak Ada Anggaran dari Pemprov Sumbar

Mahyeldi mengakui surat pengajuan anggaran untuk Laboratorium Unand masuk 4 Juli 2021. Permintaan anggaran tersebut sebesar kurang lebih Rp30 miliar. Namun tentunya pengajuan ini perlu dibahas bersama.

“Karena dia dalam bentuk hibah. Permintaan ada Rp30 miliar kalau enggak salah saya, itu akan dibahas, didiskusikan. Nanti berapa disetujui, dievaluasi inspektorat. Kalau anggaran kita sesuai permintaan, 2020 juga begitu,” jelasnya.

Terkait lama proses, kata dia, bergantung terhadap anggaran. Mahyeldi kembali menegaskan, semua pengajuan anggaran perlu mekanisme agar tidak bermasalah nantinya.

“Betapa banyaknya kepala daerah, kepala dinas, berurusan dengan hukum ketika dalam hal penggunaan dana bencana,” tuturnya.

Mahyeldi tak mempermasalahkan jika Laboratorium Unand melakukan donasi. Hal ini merupakan hak, dan selama ini pemerintah provinsi juga terus memberikan bantuan.

“Selama ini kita juga berikan bantuan juga, Padang bantuan PCR, provinsi juga begitu. Tidak ada yang tidak peduli, cuman mekanisme,” kata dia.

Sebelumnya, Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) terpaksa menggalang donasi untuk setiap pengambilan swab.

Galang donasi ini dilakukan, buntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) yang tidak memberikan anggaran.

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Andani Eka Putra mengatakan, donasi yang dilakukan untuk biaya consumables. Donasi ini telah berjalan sejak tiga hari belakangan.

“Biaya consumables itu barang-barang plastik. Seperti filter tip, tabung dan cup-cup,” kata Andani dihubungi langgam.id, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga

Pemprov Sumbar Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Hingga 22 Desember 2025
Pemprov Sumbar Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Hingga 22 Desember 2025
Ilustrasi Samsat Padang. (FOTO: ISTIMEWA)
3 Cara Samsat Padang Maksimalkan Pajak Kendaraan Bermotor, Buruan Jelang Pemutihan 2025 Berakhir
Bencana banjir dan banjir bandang yang melanda Padang beberapa waktu lalu mengakibatkan kerugian infrastruktur ditaksir mencapai Rp264 miliar.
Dampak Bencana Sumbar, Pemprov Catat Kerugian Material Rp1,76 Triliun
Pemprov Rilis Data Bencana Sumbar, 247.402 Warga Terdampak
Pemprov Rilis Data Bencana Sumbar, 247.402 Warga Terdampak
Update Bencana Sumbar: Korban Meninggal 228 Orang, Hilang 98, dan Luka 112 Orang
Update Bencana Sumbar: Korban Meninggal 228 Orang, Hilang 98, dan Luka 112 Orang
Wilmar Serahkan 6 Ton Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk Korban Bencana di Sumbar
Wilmar Serahkan 6 Ton Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk Korban Bencana di Sumbar